nusakini.com--Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selama sebulan penuh menggelar berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila. Kegiatan yang dikemas dalam "Bulan Bhakti Pancasila" peringatannya diawali dari Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur, 1 Juni 2018 dan berakhir di Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu, 30 Juni 2018. 

Di tempat pengasingan Bung Karno di Ende, Hari Lahirnya Pancasila ditandai dengan Upacara Bendera dimana Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi Inspektur Upacara-nya pada 1 Juni 2018. Digelar pula Festival Parade Pesona Kebangsaan dan Bulan Soekarno. Parade Pesona Kebangsaan ini merupakan diorama untuk mengenang kembali diasingkannya Bung Karno dari Batavia ke Ende pada tahun 1934-1938. 

Kemudian Pergelaran Budaya Nusantara dan Ende Culture Expo 2018 dengan mengangkat tema "Pancasila Rumah Kita, Dari Ende Untuk Indonesia". Saat itu, Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno dan Plt Bupati Ende Obaldus Toda juga membuka langsung acaranya. 

"Banyak kegiatan telah dilakukan untuk mengisi Peringatan Hari Lahirnya Pancasila dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juni 2018," kata Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo saat membacakan sambutan tertulis Mendagri Tjahjo Kumolo pada Puncak Acara Bulan Bhakti Pancasila di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, Sabtu (30/06). 

Ia menjelaskan, dasar dari Peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang dikemas dalam "Bulan Bhakti Pancasila" adalah Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. 

Secara garis besar, Hadi mengungkapkan beberapa kegiatan-kegiatan besar di berbagai daerah dalam rangka menyemarakkan Bulan Bhakti Pancasila. Seperti pemugaran Situs Bung Karno dan Pembersihan Taman Renungan di Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, NTT. 

Di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilakukan pembersihan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Kegiatan serupa diselenggarakan di Makam Bung Karno di Blitar Jawa Timur. Lebih istimewa karena di Kota Blitar ini kegiatannya dibarengi dengan Haul Bung Karno ke-48. 

Sekedar diketahui, Haul Bung Karno ke-48 di Blitar dirangkai dengan Pengajian Kenduri 1001 Tumpeng dan dihadiri langsung oleh Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri yang juga putri Bung Karno, Rabu 20 Juni 2018. Sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pejabat tinggi negara hadir dalam kesempatan itu. 

Diantaranya Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna H Laoly, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Menpora Imam Nahrawi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BIN Budi Gunawan, Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD, Ketum PBNU Said Aqil Siradj dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan lainnya. Mereka berdoa secara khusu' di pusara Sang Proklamator. 

Sekaligus sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia, Bulan Bhakti Pancasila juga diisi dengan pagelaran wayang kulit di Tugu Proklamasi Jakarta, Jumat (29/6). Pagelaran wayang menghadirkan dalang kondang Ki Anom Dwijokangko dengan mengangkat tema Pandawa Manunggal. 

"Upacara Penutupan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku. Di Bengkulu melaksanakan event Gerak Jalan Santai bersama Marching Band IPDN Regional Bukit Tinggi, Gelar Seni Budaya dari Kabupaten/Kota se-Propinsi Bengkulu," jelas Hadi. 

Pertunjukan Seni Tari secara kolosal di Bengkulu masing-masing dari Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiyang, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara. Di Bengkulu, digelar juga Pameran UMKM dan Pemutaran Film Dokumenter dalam rangka mengamalkan nilai-nilai Sila-Sila Pancasila. 

"Mari secara tulis kita mengamalkan Pancasila dalam kehidupan keseharian kita. Bapak Presiden (Jokowi) juga mengingatkan semangat bersatu, semangat berbagi, semangat berprestasi akan meneguhkan langkah kita dalam membawa Indonesia menuju Negara maju dan jaya," pungkas Hadi.(p/ab)