RI-Rusia Pererat Kerja Sama Bilateral Melalui Sidang Komisi Bersama ke-11

By Admin

nusakini.com-- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerima kedatangan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia, Denis V.Manturov beserta puluhan pengusaha besar asal Rusia, dalam kegiatan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-11 RI – Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, Senin (31/10), di Jakarta. 

  Rusia merupakan mitra yang penting bagi Indonesia. Sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia 66 tahun yang lalu, kedua negara telah menjalin kerjasama di berbagai bidang, diantaranya bidang ekonomi, pendidikan, pertukaran budaya, politik, dan lainnya. 

  Dalam SKB ke-11 RI–Rusia tersebut kedua belah pihak telah membahas program strategis di berbagai bidang kerjasama dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Kedua belah pihak juga menyepakati untuk meningkatkan berbagai kerjasama strategis dibidang perdagangan, industri, investasi, energi, transportasi dan infrastruktur, budaya, pariwisata, teknologi tinggi hingga kesehatan. 

  Dari sektor perdagangan, di tengah kondisi global yang memang belum stabil nilai perdagangan bilateral dalam 5 (lima) tahun terakhir memang menghadapi tren yang sama dengan kondisi yang terjadi secara global. Pada periode Januari – Juli 2016, total perdagangan bilateral mencapai USD 1,07 miliar atau turun sekitar 4,15% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang menunjukan angka sebesar USD 1,1 miliar. Sedangkan dari sisi nilai total perdagangan bilateral pada tahun 2015 mencapai USD 1,98 milyar atau turun sebesar 25% dari tahun 2014 yang tercatat sebesar USD 2,64 milyar. 

  “Untuk itu kami telah bersepakat untuk terus bekerja keras dalam mencari terobosan dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan nilai perdagangan di masa mendatang termasuk dengan cara peningkatan ekspor produk non-migas Indonesia ke Rusia secara langsung. Hal tersebut menjadi penting karena selama ini sebagian kegiatan perdagangan antara kedua negara dilakukan melalui negara ketiga,” ungkap Menko Perekonomian Darmin Nasution. 

  Selanjutnya pada bidang investasi, berdasarkan catatan BKPM, realisasi investasi Rusia di Indonesia secara kumulatif dalam periode 2010 – triwulan 2 tahun 2016 tercatat sebesar USD 8,95 juta dengan 76 proyek. Pada periode triwulan 1 – triwulan 2 tahun 2016, terdapat 14 proyek investasi dengan total realisasi investasi sebesar USD 731,3ribu. 

  Guna semakin memperkuat hubungan investasi antara kedua negara, Pihak Indonesia terus mengundang pihak Rusia untuk lebih giat lagi melakukan investasi di Indonesia dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia termasuk yang tercakup dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-10 yang melonggarkan aturan investasi melalui revisi Daftar Negatif Investasi (DNI). 

  Selain itu, pihak Rusia juga diundang untuk menanamkan modalnya pada proyek infrastruktur dengan skema Public Private Partnership (PPP) dengan status siap untuk ditawarkan/ready to offer.  

  Adapun dalam pertemuan SKB ke-11 RI - Rusia hari ini, kedua pihak telah membahas beberapa program strategis di berbagai bidang kerjasama dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan juga telah bersepakat untuk meningkatkan berbagai kerjasama strategis pada bidang perdagangan, industri, investasi, energi, transportasi dan infrastruktur, budaya, pariwisata, teknologi tinggi hingga kesehatan. 

  Pada kesempatan ini, kedua pihak juga telah menandatangani Agreed Minutes of the Eleventh Session of Intergovermental Indonesian–Russian Joint Commission on Trade, Economic and Technical Cooperationyang mencakup berbagai program kerjasama strategis antara kedua negara. 

  Di samping itu, kedua pihak juga telah menyaksikan penandatanganan Reinsurance Agreement antara JSC “EXIAR” dan Asuransi ASEI (ASEI RE). Kedua pihak berharap kesepakatan tersebut dapat segera terimplementasi secara konkrit sehingga mampu semakin memberikan kepastian berbisnis bagi para eksportir, importir serta investor di kedua negara. 

Kedua pihak juga telah menyaksikan penandatanganan MoU on Establishment of International Aerospace Fund antara Rusnanodan PT. Wijaya Infrastruktur Indonesia. Kedua pihak berharap kesepakatan tersebut dapat segera terimplementasi secara konkrit sehingga dapat turut membantu pengembangan berbagai proyek yang terkait dengan komunikasi satelit, design dan produksi pesawat dan helikopter, sistem navigasi, komponen satelit luar angkasa, serta komunikasi nirkabel. 

  “Melalui penyelenggaraan Forum Bisnis ini diharapkan akan muncul kesepakatan-kesepakatan bisnis baru guna meningkatkan kerja sama ekonomi bagi kedua Negara,” tambah Darmin. (p/ab)