nusakini.com--Kementerian Agama bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri menggelar Dialog Lintas Agama dan Budaya (DLAB) yang melibatkan lima Negara yaitu: Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia (MIKTA). DLAB yang diikuti oleh para tokoh agama, budaya, akademisi, pejabat dan masyarakat madani dari kelima negara tersebut berlangsung di Yogyakarta dari tanggal 18 19 Oktober 2016. 

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Ferimeldi mengatakan bahwa dialog lintas iman (interfaith dialogue) antar negara ini diperlukan, salah satunya untuk mengkomunikasikan dan mensosialisaiskan kerukunan di Indonesia. "Interfaith dialogue ini adalah media kita untuk menyampaikan kepada dunia internasional bagaimana sebenarnya kita mengelola kerukunan di Indonesia," kata Ferimeldi. 

Selain dialog, ajang ini juga bisa digunakan untuk memberikan kesampatan pada orang luar untuk melihat langsung potret kerukunan di Indonesia. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat memberikan penjelasan secara objektif sekembalinya ke Negara masing-masing. 

"Para delegasi dari lima negara ini akan kita ajak juga untuk melihat Borobudur, gereja Ganjuran, dan masjid di pesantren agar mereka bisa menyaksikan langsung kehidupan masyarakat di sekitarnya," tutur Feri. (p/ab)