nusakini.com - Jakarta - Pernyataan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto yang mengatakan 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan dikutip dari Bank Dunia, dibantah Lead Ekonomist World Bank, Vivi Alatas. Menurutnya, data yang dikatakan Prabowo tersebut bukan berasal dari World Bank.

"Itu bukan dari perhitungan kita, saya tidak tahu perhitungan dari mana", kata Vivi di Universitas Indonesia, Depok, Senin (11/11/2018).

• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Sengketa Pilpres 2024 Bakal Diputuskan MK Hari Ini
• Maruarar: Masih Ada Peluang PDIP Merapat ke Koalisi Prabowo
• Saksi Ahli Amiruddin Ilmar Khawatir Ada Kekosongan Jabatan Presiden Bila MK Kabulkan Gugatan 01 dan 03

Dalam kesempatan itu, Vivi menegaskan data Bank Dunia menyebutkan ada 22 persen masyarakat Indonesia saat ini berada di kelompok kelas menengah.

"Jadi dari data itu, tidak mungkin apabila 99 persen masyarakat Indonesia hidup dalam kategori pas-pasan", ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Prabowo, Capres nomor urut 2 ini menyinggung angka kemiskinan di Indonesia dengan mengatakan sekitar 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan. Pernyataan ini disampaikan Prabowo di hadapan ratusan emak-emak.

"Kita lihat sekarang, sebuah keadaan yang saya sebut paradoks, keadaan janggal setelah 73 tahun merdeka. Orang kaya makin sedikit dan ini bukan saya karang, ini fakta dan data dari lembaga internasional", kata Prabowo

Menurutnya, saat ini yang menikmati kekayaan di Indonesia kurang dari 1 persen, sedang 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan bahkan bisa disebut hidup mereka sangat sulit", ujar Prabowo. (*b/ma)