Peningkatan Teknologi Informasi Ciptakan Penguatan Layanan PTKN

By Admin

nusakini.com--Penguatan teknologi informasi (TI) di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) menjadi keharusan dewasa ini. Sebab, dengan memberikan perhatian terhadap hal ini, maka akses mahasiswa dan dosen akan terbuka seluas-luasnya.

“Era dewasa ini serba digital. Jika tak diikuti dengan penguatan informasi dan teknologi maka boleh jadi menyulitkan dosen dan mahasiswa,” tutur Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Arskal Salim dalam Paparannya pada Focus Group Discussion (FGD) para Kepala Biro PTKN se Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh UIN Mataram Lombok, di Lombok, Kamis (05/07). 

Untuk meningkatkan kemampuan TI PTKIN, Arskal akan menempuh berbagai upaya, mulai dari menggandeng perusahaan operator jasa teknologi hingga menempatkan para ali untuk mendukungnya. Tujuannya, membangun sistem yang bagus dan mendukung prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT). 

“Semuanya sekarang bahkan harus bisa dibaca dalam bentuk sistem jaringan. Dari database mahasiswa, dosen, hingga berbagai agenda mendukung pelaksanaan Tri Dharma PT. Ini yang saya sebut tanpa adanya penguatan sistem TI bisa jadi menyulitkan civitas academica,” ucapnya. 

Selebihnya, keberadaan sistem informasi yang memadai juga akan membantu masyarakat, utamanya untuk mencermati berbagai macam program dan layanan pendidikan di PTKN. Masyarakat akan dengan mudah membaca tentang sejauhmana perkembangan kampus ini. Pengoptimalan sistem teknologi yang bagus bakal memiliki banyak manfaat untuk perguruan tinggi.  

“Keinginan ini juga sejalan memperkuat tingkat melek informasi di kalangan kampus PTKN,” tuturnya. 

Selain itu, Penguatan Layanan Akademik dan Kemahasiswaan, bukan hanya dengan adanya sistem informasi yang mumpuni, namun harus sesuai dengan empat pilar misi PTKN, yaitu: 

1. Keilmuan dengan melakukan pengembangan keilmuan, sains dan teknologi.

2. Keagamaan dengan menginternalisasi moderatisme keagamaan.

3. Keindonesiaan dengan meneguhkan ideologi dan identitas kebangsaan.  

4. Kemasyarakatan dengan mentransformasi dan mendampingi masyarakat.

Oleh karena itu, demi meghadapi isu besar PTKN seperti destinasi pendidikan Islam dunia, mainstreaming moderasi beragama, integrasi keilmuan dan penguatan taffaquh fiddin, melalui FGD Kepala Biro/Kabag se Indonesia ini akan terus memberikan pendampingan kepada perguruan tinggi.  

Terkait pendampingan tersebut, berbagai kebijakan pengembangan PTKN, antara lain: transformasi tujuh STAIN menjadi IAIN, RPP Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri diharapkan tuntas di tahun 2018, Pengelolaan PTKN sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kemenag dan Disiplin keilmuan PTKN berbasis Integrasi Keilmuan untuk meningkatkan kapasistas dan kualitas pendidikan tinggi secara fleksibel, lintas ruang dan waktu.  

“PTKN juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri untuk membuka prodi yang mendukung dan sesuai zaman, ungkapnya.(rilis/rajendra)