nusakini.com - Semarang - Dalam beberapa hari belakangan muncul selebaran mengenai acara Jumatan Bareng Prabowo. Acara itu disebutkan berlangsung di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman. 

• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Sengketa Pilpres 2024 Bakal Diputuskan MK Hari Ini
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran
• Masyarakat Penegak Konstitusi (MPK) : Masyarakat Jabodetabek Dirugikan 1,4 T Akibat Bansos Salah Sasaran Saat Pilpres

Hal tersebut ditanggapi Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, Kiai Haji Hanief Ismail. Ia merasa tidak masalah jika Prabowo salat Jumat di masjid Agung, tapi menolak jika ibadah itu dibuat menjadi sebuah acara. Dia merasa kegiatan itu akan jadi bentuk politisasi ibadah. 

"Kalau seperti itu kami tidak setuju. Masjid tempat salat, kalau harus bersama Prabowo itu politisasi," kata Hanief, Kamis (14/2/2019). 

Selain dianggap sebagai politisasi agama, Hanief juga belum menerima permintaan dari tim pemenangan Prabowo terkait rencana calon presiden itu menunaikan salat Jumat di Masjid Kauman. Jika pemintaan itu datang pun, pengurus Masjid Kauman enggan mengizinkan berlangsungnya acara itu. (s/ma)