nusakini.com-- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap para pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) tetap solid agar Program Satu Juta Rumah dapat terwujud. 

“Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Basuki Hadimuljono) berpesan agar Real Estate Indonesia tetap solid untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Kalau REI tidak solid pastinya pembangunan perumahan akan menjadi beban pemerintah,” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan KementerianPUPR, Maurin Sitorus dalam acara Musyawarah Daerah VII DPRD REI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, NTT, kemarin. 

• Pemerintah Upayakan Penuhi Target Program Satu Juta Rumah
• Kamboja Pelajari Program Satu Juta Rumah Indonesia
• Program Satu Juta Rumah Tetap Berlanjut Tahun Ini
• Pemkab Banyuwangi dan Pengembang Lokal Dukung Program Satu Juta Rumah
• Penurunan Suku Bunga BI Pengaruhi Target Satu Juta Rumah

Maurin juga berpesan agar para pengembang tetap membangun rumah bersubsidi yang berkualitas. “Kami meminta pengembang yang tergabung baik dalam APERSI maupun REI untuk membangun perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang berkualitas dengan didukung oleh fasilitasnya yang baik mulai dari sambungan listrik maupun kualitas airnya harus baik”, tegas Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Maurin Sitorus. 

Ia pun memberikan apresiasi kepada DPD REI Provinsi NTT yang telah membangun 1.500 unit rumah bagi MBR di Perumahan Sejahtera Land, Waitalu, Kupang, NTT. 

Terkait anggaran FLPP, Maurin menjelaskan bahwa untuk anggaran FLPP 2015 senilai Rp 5 triliun, kemudian pada 2016 anggarannya mencapai Rp 12,4 triliun dan pada 2017 nilainya sekitar Rp 15,6 triliun. “Mudah –mudahan 2018 dapat naik lagi dan DPR dapat membantu mewujudkannya,” ujarnya.(p/ab)