Nilai Hemat Energi Harus Ditanamkan Sejak Dini

By Admin

nusakini.com--Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sabtu (23/7) di Yogyakarta, menyelenggarakan sosialisasi program Konservasi Energi di Lingkungan Sekolah. Sekolah terpilih di Yogyakarta adalah Sekolah Dasar Negeri Ungaran 1 Kota Baru, Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai hemat energi sejak dini. Anak-anak diajarkan cara mudah menghemat energi melalui kegiatan 3M yakni Mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan,, Mencabut kabel power listrik jika peralatannya sudah dimatikan powernya; dan Mengatur suhu AC di ruangan menjadi 25 C 

"Kita menyadari bahwa perubahan perilaku adalah hal yang paling mudah dan murah, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Untuk mengubah perilaku diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan berulang," ujar Gita Lestari mewakili Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM dalam sambutannya. 

Kegiatan dengan tema "Aku Hemat Energi, Kini dan Nanti" ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, 1000 siswa dari 30 Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta dan 60 guru pendamping. "Kegiatan hari ini kami sesuaikan dengan karakteristik anak-anak. Berbagai lomba seperti lomba rangking satu, lomba menggambar, dan lomba pidato dengan tema hemat energi kami adakan. Ada juga kegiatan dongeng, sulap, dan pameran yang mengangkat tema hemat energi," lanjut Gita. 

Sosialisasi ke lingkungan sekolah sudah dimulai sejak 2012. Tahun 2016 akan diselenggarakan di 4 Provinsi di Indonesia antara lain provinsi Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta merupakan kota ketiga untuk penyelenggaraan kegatan tahun ini.

"Energi merupakan komoditi strategis bagi suatu bangsa, Indonesia dikaruniai berbagai jenis sumber energi seperti minyak bumi, gas bumi dan batubara. Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, tenaga air, panas bumi dan biomassa juga berlimpah. Sumber energi ini mayoritas ditransformasi menjadi listrik, namum sayangnya Indonesia masih tergolong boros dalam menggunakan energi dan listrik," jelas Gita. 

Dari hasil kajian yang dilakukan Kementerian ESDM, potensi penghematan bisa mencapai 35%. Sosialisasi penggunaan energi menuju kepada gaya hidup hemat energi perlu ditumbuhkan dalam budaya masyarakat Indonesia. "Listrik merupakan kebutuhan dasar manusia modern, dan pembuka jalan menuju peradaban modern. Tanpa listrik proses pembangunan tidak akan dapat berjalan. Karena itu upaya penghematan pemakaian energi seperti listrik perlu terus ditumbuhkan. Masa depan keberlanjutan energi bangsa ini ada di tangan adik-adik sekalian," pungkas Gita. (p/ab)