Mentan Dorong STPP Lakukan Penelitian Terbaik untuk Pertanian

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) melakukan penelitian yang memberikan hasil-hasil terbaik di bidang pertanian.

"Kami menginginkan dosen-dosen STPP maupun mahasiswanya agar menghasilkan ide-ide baru, melakukan penelitian guna meningkatkan produksi pertanian," katanya ketika membuka Rapat Koordinasi Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Pertanian di Jakarta, Jumat, (7/7/2017)

Rapat Koordinasi tersebut diikuti para Kepala Kampus STPP dari seluruh Indoensia maupun dosen pengajar lembag pendidikan yang berada di bawah koordinasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian itu.


Mentan Amran menyatakan, dosen maupun alumni STPP harus menguasai teknologi melalui berbagai penelitian, baik teknologi dalam hal mesin pertanian, maupun menghasilkan bibit unggul peternakan serta pertanian.

"Para dosen STPP yang berjumlah 240 orang seluruh Indonesia didorong untuk menciptakan sesuatu yang dapat memajukan sektor pertanian," katanya.

Dosen dimintanya mampu menciptakan sesuatu yang baru, seperti menghasilkan sapi yang beratnya melebihi sapi jenis Belgian Blue yang bobotnya mencapai empat ton, atau tanaman jagung yang mampu menghasilkan empat tongkol. 


Menurut Mentan Amran, saat ini setiap orang dituntut berpikir di luar kebiasan, mampu menciptakan satu inovasi yang akan membawa kemajuan, terutama bagi diri sendiri maupun orang banyak.

"Alat pertanian juga, kita tidak ingin lagi impor peralatan. Di STPP ada jurusan mekanisasi, silakan dirakit mesin pertanian yang diciptakan anak bangsa. Jangan lagi pakai produk luar," katanya.

Terkait kendala keterbatasn anggaran untuk penelitian, Amran menegaskan pihaknya siap meningkatkan alokasi anggaran yang dibutuhkan kalangan STPP dari Rp3 miliar menjadi Rp6 miliar untuk tahun ini.

"Butuh apa? Kami siapkan peralatan, anggaran. Kita kasih, tapi kami ingin STPP ini menghasilkan teknologi, karena pertanian tidak akan maju tanpa teknologi," katanya.

Ia juga meminta kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian guna melakukan evaluasi setiap bulan kepada dosen-dosen STPP, dan mereka yang melakukan penelitian dan menghasilan inovasi produksi akan diberi insentif.

Hasil penelitian dosen maupun mahasiswa STPP nantinya dapat dikerjasamakan dengan swasta sehingga mereka pun memperoleh royalti sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka, demikian Andi Amran Sulaiman, yang juga dikenal sebagai pakar dan inovator pembasmi hama tanaman. (p/mr)