Mengokohkan Kinerja Hortikultura Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia

By Admin


nusakini.com - Lembang (20/9) - Komoditas hortikultura khususnya sayur dan florikultura terus menunjukkan tajinya di negara - negara Asia. Ekspor produk hortikultura terus mengalami peningkatan melalui kelompok tani yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ekspor ini terus diupayakan oleh Kementerian Pertanian khususnya Ditjen Hortikultura untuk mensejahterahkan nasib para petani sehingga mampu hidup layak dan menerima seluruh hasil kerja kerasnya. 

Kepedulian Ditjen Hortikultura sangat beralasan, masih banyak petani yang hidup di bawah garis kemiskinan dan membutuhkan akses pasar. Untuk meningkatkan akses ke pasar ini petani membutuhkan fasilitasi perizinan. Demikian halnya upaya memutus rantai pasok dari para mafia pangan juga menjadi titik perhatian pemerintah. Panjangnya rantai pasok menimbulkan margin tinggi antara harga di petani dengan harga di konsumen. 

Ekspor produk hortikultura menjadi perhatian tersendiri. Ekspor hortikiltura tahun 2017 naik 24 persen. Kenaikan angka ekspor ini didukung penuh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. "Ekspor hortikultura naik 24%. Kami gerakkan seluruh stake holder se Indonesia untuk ekspor besar-besaran. Mimpi dua tahun tercapai. Hari ini kita ekspor. Kami juga minta ke Dirjen Hortikultura tolong bantu petani. Kirim 30 truk benih ke daerah - daerah", tegas Amran. 

Amran menegaskan anggaran benih hortikultura naik Rp 5,5 Triliun. Selain fokus pada peningkatan mutu benih, dirinya juga mendorong untuk meningkatkan mekanisasi, pasca panen, dan packaging dan processing yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustian. Dirinya mengajak pemuda untuk beralih ke sektor pertanian khususnya hortikultura. Komoditas pertanian menjadi sektor bisnis menjanjikan.

Pengembangan Sayuran Baby Buncis

Ulus Pirmawan salah satu contoh petani sayur yang sukses dan tidak bisa dianggap sebelah mata. Beliau merupakan seorang tokoh pemuda tani yang berjuang di sektor pertanian. Ulus berdomisili di Kampung Gandok Desa Suntenjaya Cibodas Lembang. Kerja kerasnya mampu menunjukkan bahwa petani bisa berkembang. 

Setelah beranjak dewasa, Ulus Pirmawan banyak belajar mengenai pertanian, baik yang diadakan oleh Dinas Pertanian maupun lembaga atau perusahaan yang kompeten dengan dunia pertanian. Dirinya pernah menjadi _supplier_ dan pada tahun 2005 mendirikan Kelompok Tani _Baby French_.

Setelah sukses dengan Kelompok Tani _Baby French_, ia kembali mendirikan kembali gabungan kelompok tani yang diberi nama Wargi Panggupay. Wargi panggupay membawahi delapan kelompok tani produktif. Seluruh kelompok tani ini berperan aktif dan terlibat langsung dalam program tanam. Wargi Panggupay juga melakukan kerja sama dan menjalin kemitraan dengan Eksportir PT Alamanda Sejati Utama, Fortuna Agro Mandiri (Farm/Multi Fresh) dan supplier supermarket.

Bermodal pengalaman dan pengetahuan serta niat yang kuat guna menghasilkan yang terbaik, Gabungan Kelompok Tani Wargi Panggupay kian memantapkan langkahnya untuk mencapai usaha menguntungkan, berkelanjutan dan berkesinambungan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani di seluruh Indonesia. 

Pengembangan Ekspor Dracaena Sanderiana

Selain Kelompok Tani Wargi Panggupay yang sukses dalam ekspor komoditas sayuran, terdapat Kelompok Tani Alamanda yang diketuai oleh Anas Anis. Kelompok Tani Alamanda merupakan salah satu kelompok tani binaan Ditjen Hortikultura yang eksis dalam budidaya _Dracaena Sanderiana_ atau biasa disebut _Lucky Bamboo_. _Lucky Bamboo_ (bambu keberuntungan) telah menjadi simbol keberuntungan selama lebih dari 4.000 tahun pada budaya Asia. 

Dracaena Sanderiana_ mampu menjadi tanaman rumah populer yang banyak tersedia di luar Asia. Hinggaa kini, tanaman ini banyak diekspor ke beberapa Negara Asia seperti Malaysia, Singapura, Korea, Oman, Bahrain, dan India.

Pada kegiatan Spekta Hortikultura yang berlangsung di Lembang, Bandung Barat, bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman me-launching ekspor tanaman hias ke 11 negara tujuan. 

"Ini adalah pahlawan ekspor pangan, pahlawan devisa, pahlawan cetak dollar. Hari ini kita ekspor ke 11 negara", puji Amran.

Pengiriman dilakukan melalui laut dan udara. Volume ekspor 276.000 set Dracaena Sanderiana melalui laut dan 30.000 set Dracaena Sanderiana melalui udara dengan nilai ekspor Rp 4 miliar per tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Amran Sulaiman turut melepas pembagian bibit hortikultura senilai ke daerah - daerah tujuan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. 

"Dengan ini saya melepas pembagian bibit hortikultura atas perintah Presiden Joko Widodo senilai Rp 5,5 trilliun untuk berangkat ke daerah - daerah", ucap Amran. 

Menteri yang terkenal berani bersih - bersih di jajarannya ini kembali menyampaikan kebanggaannya atas prestasi petani bawang merah. Jika dulu pernah menjadi importir, tahun 2018 ini ditargetkan mampu ekspor 15.000 ton ke negara - negara tetangga. 

Beragam kegiatan yang ada di Spekta Horti seperti Hortitech in Field, Horti Expo & Bazaar, Horti  Smart, Horti Award, Horti Winner, Horti Cooking, Youth Hortipreneurship dan Horti Bizz.(pr/eg)