Mengapa Selalu Lapar di Tempat Kerja ?

By Admin


Nusakini.com--Amerika Serikat--Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa makanan tampaknya selalu ada di pikiran saat sedang bekerja? Atau mengapa Anda tampak lapar setiap jam saat bekerja di meja dibandingkan dengan memikirkan untuk makan saat liburan?

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menemukan, rata-rata orang mengonsumsi 1.300 kalori tambahan dari makanan, termasuk pizza, kue, minuman ringan, dan biskuit setiap minggu di tempat kerja. Artinya, itu setara dengan jumlah kalori untuk makanan sepanjang hari.

Kebiasaan makan sehari-hari yang buruk berkontribusi pada kenaikan berat badan secara bertahap. Sebab itu perlu diketahui alasan yang mendorong keinginan makan terus-menerus di tempat kerja agar bisa ditemukan solusi yang tepat. Berikut ini beberapa alasan merasa sangat lapar di tempat kerja dan bagaimana cara mengendalikannya, dikutip dari NZ Herald. 

Bosan 

Tidaklah mengejutkan ketika mendengar salah satu alasan paling umum manusia makan tanpa berpikir. Ketika mereka tidak lapar, namun ada rasa bosan, maka makan menjadi pilihan. 

Hari-hari panjang yang dihabiskan di kantor atau di depan komputer adalah pendorong kebosanan. Ketika datang makan, maka tanpa pikir panjang itu akan menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan. 

Cara pertama mengelola kebosanan yang mengakibatkan makan adalah dengan memberikan struktur hari yang jelas dengan mengatur waktu makan. Selanjutnya, jauhkan makanan dari pandangan agar tidak mudah dijangkau. Terakhir, sediakan camilan berkalori rendah seperti stik sayur dan buah cincang untuk saat-saat godaan makan ini sulit dibendung. 

Terlalu banyak makanan manis 

Semakin banyak makanan manis yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan berpikir tubuh sedang lapar. Berarti memulai hari dengan kopi manis, diikuti dengan lebih banyak biskuit manis, snack bar, dan buah tidak bagus untuk manajemen rasa lapar di tempat kerja. 

Lebih baik awali hari degan memakan sayuran, salad, serta makanan dan camilan kaya protein yang mencakup yogurt yunani, keju, kacang-kacangan, ikan, daging, dan telur. Makanan itu akan membantu mengelola rasa lapar jauh lebih efisien sehingga tidak mencari camilan setiap satu atau dua jam di waktu kerja. 

Makan di depan komputer 

Makan di depan layar, seperti komputer, televisi, atau perangkat seluler sangat erat kaitannya dengan pola makan tanpa berpikir. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal perilaku makan Appetite menemukan, mereka yang makan siang sambil menonton televisi di waktu makan siang mengonsumsi lebih banyak kalori secara signifikan saat minum teh sore hari. 

Para peneliti menyimpulkan itu terjadi karena mereka makan tanpa berpikir. Hal itu menghasilkan regulasi kalori yang buruk di kemudian hari. 

Karena alasan ini, mengunyah dan memakan makanan di depan komputer saat di tempat kerja tidak akan membantu pengelolaan nafsu makan. Bahkan ini menjadi suatu yang sangat merugikan untuk jumlah kalori yang masuk dalam tubuh. 

Ketularan makan 

Lapar bukan alasan kuat saat seseorang memutuskan untuk makan. Rasa lapar yang dirasakan cenderung didorong oleh apa yang dilakukan orang-orang di sekitar. Artinya, ketika rekan kerja terus-menerus mengunyah camilan, orang di sekitarnya cenderung tergoda. 

Rahasia menghindari ini adalah menciptakan waktu makan sendiri. Tetap berpegang pada pengaturan itu daripada dipengaruhi oleh apa yang orang-orang di sekitar lakukan, termasuk mengudap.(R/Rajendra)