Mendagri Berharap Pilkada Papua Jadi Pesta Demokrasi Bermartabat

By Admin

nusakini.com--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo resmi melantik Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Soedarmo sebagai Penjabat Gubernur Papua. Dalam kata sambutannya usai pelantikan, Tjahjo memuji kekompakan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang kompak. Padahal di beberapa daerah, banyak kepala daerah yang pecah kongsi. 

" Pengalaman saya sebagai Mendagri, baru satu hari gubernur dan wakil gubernur diambil sumpahnya tapi hari kedua sudah berantem. Ada yang satu bulan di dua provinsi ribut sampai di tingkat media sosial. Karena itu saya salut, hormat bersama-sama pasangan selama 5 tahun dan ini maju lagi sebagai calon gubernur, soal menang kalah tergantung Tuhan dan tergantung masyarakat yang memilih," kata Tjahjo, di Jayapura, Papua, Selasa (10/4). 

Tjahjo pun berharap, para calon gubernur yang bertarung di Pilkada Papua, bisa berkompetisi dengan sehat. Sehingga pemilih benar-benar dicerdaskan dalam memilih pemimpin yang akan memimpin daerahnya. Tjahjo juga berharap, Pilkada di Papua, benar-benar menjadi pesta demokrasi yang bermartabat. 

"Ini yang akan kita bangun dalam tahap konsolidasi demokrasi lima tahunan, yang mana di tahun ini, ada 171 daerah yang menggelar Pilkada. Pilkada kali ini sudah mencerminkan hampir 68% pemilih Pileg dan Pilpres. Pilkada kali ini suasana aromanya sudah aroma Pileg dan Pilpres," ujar Tjahjo. 

Kepada Penjabat Gubernur Papua yang baru dilantik, Tjahjo mengucapkan selamat bertugas. Walau pun tugasnya di Papua, bisa dikatakan singkat, tapi ada beban kerja yang harus disukseskan. Tugas pertama Soedarmo, kata dia, menjaga kondisi keamanan di Papua tetap terjamin. Terutama menjelang Pilkada ini. Penjabat Gubernur harus ikut mensukseskan jalannya pesta demokrasi di bumi Cendrawasih. Sehingga pesta pemilihan di Papua, benar-benar menjadi Pilkada yang bermartabat 

"Kalau enggak salah ada 7 kabupaten atau kota yang ada di Papua menggelar Pilkada. Sosialisasikkan kepada masyarakat secara keseluruhan untuk bisa menggunakan hak pilihnya memilih kepala daerahnya yang cepat danmampu membawa Papua semakin sejahtera, mempercepat pemerataan pembangunan,"ujarnya. 

Tjahjo juga mengingatkan Soedarmo, bahwa yang namanya Pemda itu bukan hanya gubernur, bupati atau walikota. Tapi yang namanya Pemda di dalamnya ada kepolisian, TNI dengan ketiga matranya, BIN, kejaksaan, Majelis Rakyat Papua, ada DPRP dan para tokoh agama, adat dan juga elemen perguruan tinggi. 

"Ini yang harus dijalin membangun sinergi, komunikasi, koordinasi karena kunci sukses pembangunan masalah stabilitas daerah. Ini yang harus dijaga dengan baik. Pak Kapolda, Kabinda, tidak bisa bekerja termasuk Pak Gubernur tanpa dibantu tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat yang ada di Papua," katanya. 

Ia yakin, Soedarmo bisa menjalankan tugas sebagai Penjabat Gubernur dengan baik. Apalagi, Soedarmo sudah punya pengalaman menjadi Penjabat Gubernur di Aceh. Dan, saat bertugas di Aceh, Soedarmo sukses mengawal Pilkada di bumi Serambi Mekkah hingga berjalan aman dan lancar. 

"Saya harapkan kuncinya tadi yang pegang kendali, keamanan bapak Kapolda diback up penuh oleh jajaran Forkompimda. Tingkatkan koordinasi dan komunikasi dalam upaya menjaga stabilitas sehingga pelaksanaan Pilkada dan jalannya roda pemerintahan berjalan dengan baik," ujarnya. 

Tjahjo juga meminta Penjabat Gubernur Papua untuk melanjutkan program-program yang sudah dicapai selama lima tahun. Dan, seorang Penjabat Gubernur harus inovatif. "Ajak kabupaten dan kota bersinergi. Ini dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan," katanya.(p/ab)