Kemenag Kembangkan Penelitian Berperspektif Gender

By Admin

nusakini.com--Kementerian Agama tahun ini akan mengembangkan penelitian yang berperspektif gender. Hal itu sebagai upaya menjadikan penelitian sebagai salah satu bentuk memperjuangkan hak-hak perempuan sehingga penelitian tidak sekadar penelitian 

Penegasan ini disampaikan Kasi Penelitian Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Anis Masykur pada "Workshop Penguatan Akademik Metodologi Penelitian Perspektif Gender" yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gendera dan Anak (PSGA) IAIN Tulungagung. 

"Banyak penelitian yang menjadikan besar penelitinya, tapi tidak membawa perubahan masyarakat yang ditelitinya. Penelitian perspektif gender penting untuk dikembangkan sebagai bentuk keberpihakan terhadap keadilan," ujarnya di Tulungagung, Sabtu (13/05). 

Menurut Anis Masykur, inisiasi pengembangan riset berperspektif gender sudah dilakukan sejak tahun lalu. Tahun 2017 merupakan tahun kedua implementasi Penganggaran Program Responsif Gender (PPRG) yang sudah menjangkau 12 Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), antara lain: UIN Maliki Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sumatera Utara. 

"Temu jaringan PSGA yang berlangsung pada 8 -10 Mei lalu merekomendasikan jaringan PSGA untuk menuntaskan naskah roadmap riset dan pemberdayaan perempuan pada tahun ini," ujarnya. 

Penuntasan roadmap riset ini penting, lanut Anis, mengingat mulai tahun ini Kemenag telah menyiapkan kuota khusus dari program bantuan untuk penelitian responsif gender. "Dari 200 judul program penelitian, ada 20 judul penelitian yang spesifik terkait dengan isu responsif gender," tuturnya. 

Terkait itu, Anis Masykur meminta PSGA dan PSW (Pusat Studi Wanita) untuk membuat database tentang kondisi perempuan di kampus dan di lingkungan sekitarnya. Data-data tentang dosen yang pernah ikut kursus sensitif gender, buku-buku yang berbicara perempuan, dan data-data tentang perempuan lainnya harus dimiliki sebagai titik pijak untuk membangun penelitian perspektif gender. 

Lebih jauh, di hadapan civitas akademika IAIN Tulungagung, Anis menjelaskan teknis penelitian perspektif gender, mulai dari paradigma, studi pendahuluan, metodologi, hingga analisa data. Pada bagian akhir, Anis menggarisbawahi pentingnya diseminasi hasil riset melalui artikel jurnal, khususnya jurnal terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.(p/ab)