Integrasi Sapi Sawit : Inovasi Ramah Lingkungan

By Admin


nusakini.com - Hari ini, 19 Oktober 2018, di salah satu stand di Kampung Ternak, yang ada di pameran Hari Pangan Sedunia, bertempat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, saya girang sekali menemukan proyek integrasi sapi sawit di Kalimantan Selatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sawit. Ini merupakan program inovatif ramah lingkungan yang dilakukan pihak swasta, yang didukung oleh sebuah lembaga donor internasional. Tujuannya adalah untuk pengurangan limbah kelapa sawit dan pengurangan praktik pemusnahan gulma yang tidak sehat dengan herbisida.

Pelepah sawit yang dipotong dan rumput yang selama ini menjadi gulma menjadi bahan pakan sapi. Kotoran sapi secara masal yang selama ini menjadi momok gas rumah kaca (yang sangat berpengaruh pada perubahan iklim) diubah menjadi pupuk alami yang ramah lingkungan.

Sapi-sapi di kebun sawit tersebut berkeliaran bebas di kebun-kebun. Dampaknya, kawanan sapi menjadi tidak terlalu stress dan lebih berotot dibandingkan sapi-sapi lain yang biasanya berada dalam kandang atau lingkungan terbatas.

Jika dihitung, biaya pelihara setiap ekor sapi di peternakan, yang biasanya rata-raya Rp 30.000 per ekor, menjadi hanya Rp 7.500. Ini dalam jangka waktu singkat akan bisa menekan harga jual sapi kepada masyarakat.

Saya sendiri sempat mencicipi irisan daging sapi bakar atau barbekyu yang disediakan di stand perusahaan tersebut. Rasanya enak dan tekstur dagingnya lembut dan tidak liat waktu dikunyah. Daging bakar tersebut saat dibakar tidak memerlukan bumbu khusus. Rasanya beruntung sekali bisa menikmati daging lezat ini.

Mengakhiri kunjungan di stand tersebut, sembari berjalan keluar dari Kawasan Pameran Kampung Ternak, saya berharap agar inisiatif seperti ini bisa semakin berkembang. Inisiatif positif seperti ini pantas diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi perusahan-perusahaan sawit lain untuk menjalankan praktik bisnis yang lebih sehat dan ramah lingkungan. (tami)