Ini Capaian Kinerja APBN 2017

By Admin

nusakini.com--Mengawali tahun 2018 Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan capaian kinerja APBN 2017. Secara umum perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik. 

Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05%, inflasi terkendali pada level rendah 3% dan nilai tukar rupiah relatif stabil pada kisaran Rp13.384/USD. 

“Secara ringkasan, kita bisa sampaikan perekonomian Indonesia di 2017 diperkirakan masih akan tumbuh dikisaran 5,05% terutama disumbangkan oleh pertumbuhan konsumsi, investasi, dan ekspor. Bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas harga, perbaikan tata niaga komoditas pangan dan koordinasi kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor riil juga telah menciptakan stabilitas harga dengan tingkat inflasi terkendali. Ini juga yang menjaga daya beli masyarakat,” ungkap Menkeu pada Konferensi Pers di aula Djuanda kantor pusat Kemenkeu, Selasa (2/1). 

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah terus menjaga perbaikan peningkatan iklim investasi di Indonesia dan kepercayaan global. Walaupun terdapat kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, namun tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan nilai tukar Rupiah dapat terjaga dengan cukup aman. 

Hal ini menunjukkan kredibililitas dari ekonomi makro Indonesia telah mampu memberikan ketenangan. Gejolak ekonomi dunia yang akan berpengaruh terhadap komoditas utamanya yaitu ICP, juga akan terus diwaspadai. Pemerintah akan melihat realisasi subsidi tahun 2017 dan dinamika harga minyak global terhadap perkembangan subsidi tahun 2018. 

“Tahun 2017 dari sisi APBN menunjukkan suatu kinerja dan realisasi yang sangat positif atau menggembirakan. Defisit APBN 2017 hanya sebesar 2.57%, ini di bawah range bahkan di APBNP tercantum 2.92%. Dengan demikian APBN kita masih memiliki daya dorong namun kesehatan dan sustainabilitas-nya tetap terjaga dengan baik. Ratio utang kita tetap terkendali di bawah 30%,” katanya. 

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan realisasi penerimaan perpajakan tahun 2017 mencapai 91% dari APBNP 2017 atau sebesar Rp1.339,8 triliun. Peningkatan ekspor memberikan dampak positif, dan program penertiban importir berisiko tinggi serta makin baiknya kinerja cukai telah meningkatkan penerimaan kepabeanan dan cukai yang mencapai 101.7% atau senilai Rp192,3 triliun. 

Sementara peningkatan permintaan dan harga komoditas, perbaikan laba BUMN dan juga perbaikan layanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Lembaga (K/L) mampu mendongkrak capaian PNBP hingga 118,5% dari APBNP 2017 yang sebesar Rp308,4 triliun. “Cerita positif terus berlanjut, realisasi belanja mencapai Rp2.001,6 triliun ini adalah 93,8% dari total belanja di APBNP tahun 2017. Yang positif dari belanja ini adalah belanja modal yang mencapai 92% dibanding 2016 yang hanya bisa terealisir 82%. Jadi tahun ini penyerapan dan eksekusi belanja jauh lebih baik,” pungkasnya. (p/ab)