Indonesia dan Sejumlah Dubes Negara Timur Tengah Bahas Sinergi Pendidikan

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kamarudin Amin mewakili Menag Lukman Hakim Saifuddin menjadi keynote speech dalam simposium yang digelar Kantor Urusan Presiden untuk Timur Tengah dan OKI di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (02/05). 

Simposium yang dihadiri sejumlah duta besar negara Timur Tengah, negara OKI dan para rektor perguruan tinggi ternama di Indonesia ini mengusung tema "Enhanching Higher Education Cooperation to Support Economic Cooperation Between Indonesia and The Middle East And OIC Countries". 

Dalam kesempatan tersebut para duta besar negara Timur Tengah memaparkan peluang kerja sama di bidang pendidikan dan ekonomi dengan pemerintah Indonesia beserta perguruan tinggi/universitas. Begitu juga sebaliknya sejumlah rektor dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia juga memberikan paparan terkait peluang kerja sama yang akan dijalin dengan negara Timur Tengah.  

Tampak hadir dan memberikan paparan, Rektor UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, Rektor UGM, Rektor Universitas Indonesia, Rektor Institut Teknologi Bandung, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia dan rektor perguruan tinggi terkemuka lainnya di Indonesia. 

"Salah satu poin dalam simposium ini adalah meningkatkan kualitas kerja sama di bidang pendidikan antara perguruan tinggi di Indonesia dengan negara negara Timur Tengah, termasuk juga bidang bidang ekonomi. Selama ini, kerja sama Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah hanya sebatas bahasa Arab," terang Kamaruddin Amin. 

Ia menambahkan, di Timur Tengah kan banyak universitas yang masuk dalam 500 besar dunia. Inilah yang akan dikapitalisasi potensinya dalam simposium untuk semakin berkontribusi terhadap kualitas kerjasama antar negara.

"Hampir semua duta besar dan negara OKI hadir dalam simposium ini. Di mana Pak Alwi Shihab sebagai utusan Presiden RI untuk Timur Tengah mengundang Kemenag, Menristekdikti dan para rektor untuk membicarakan teknis bagaimana merevitalisasi kerja sama yang bisa dilakukan kedepan," sambung Dirjen Pendis. 

"Poin lainnya yaitu kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan. Masing-masing negara menyampaikan potensi-potensi kerja sama yang akan dijalin. Antara pembicara dalam simposium ini saling memnyampaikan potensi kerja sama dan tentunya akan sangat bermakna bila ditindaklanjuti dengan langkah-langkah berikutnya," tutup Kamarudin Amin.  (p/ab)