Indonesia Bidik Pasar Produk Elektronik dan Bahan Bangunan di Tiongkok

By Admin

nusakini.com-- Di tengah perlambatan ekonomi dunia, Pemerintah terus bertekad menggenjot ekspor produk Indonesia. Kali ini Indonesia membidik pasar ekspor produk elektronik  dan bahan bangunan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan berpartisipasi dalam the 120th  China Import and Export Fair (Canton Fair) 2016 Phase I pada 15-19 Oktober 2016 di China Import  and Export Fair Complex, Guangzhou, RRT. 

“Promosi ekspor produk Indonesia harus terus digiatkan. Kami (Kemendag) optimis upaya menggenjot nilai ekspor melalui penetrasi pasar ke Negeri Tirai Bambu ini akan membuahkan hasil  positif,” tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda, Sabtu (15/10). 

Canton Fair merupakan pameran produk ekspor impor terbesar di RRT sejak 1957. Menempati area pameran seluas 1,18 juta m2 , Canton Fair Fase I menghadirkan 60.000 booth peserta yang diikuti oleh 40 negara serta akan dikunjungi oleh lebih dari 80.000 pengunjung. 

Indonesia akan mempromosikan produk-produk elektronik dan bahan bangunan berkualitas tinggi. Selama periode Januari-Juli tahun 2016, ekspor produk elektronik Indonesia ke RRT  mencapai USD 173,14 juta. 

Selain produk elektronik, Indonesia juga membidik pasar bahan bangunan di RRT. Pada periode Januari-Juli tahun 2016 ekspor bahan bangunan Indonesia ke RRT sebesar USD 321,57 juta. Terdapat kenaikan 656,27% dari periode yang sama di tahun 2015 yang nilainya sebesar USD 42,52 juta. 

Arlinda berharap ekspor produk-produk ini ke RRT dapat berkontribusi semakin meningkatkan neraca perdagangan nasional. “Harapan saya, pameran ini dapat mendongkrak ekspor produk  elektronik dan bahan bangunan Indonesia,” ungkapnya. 

Selama pameran, Indonesia menampilkan Paviliun Indonesia yang memiliki desain spesial, bertemakan “Trade with Remarkable Indonesia”. Paviliun Indonesia akan menempati area di  International Pavilion Hall 9.3 Area G. Paviliun Indonesia akan menampilkan PT Hartono Elektronik/Polytron (produk elektronik), PT. Sinar Rungkut (lampu), Bioindustries (paint & chemical), Golden Coco (wall panel, flooring) dan PT. Yooshin Indonesia (pintu dekoratif).

Perwakilan Indonesia di RRT juga turut berpartisipasi meningkatkan ekspor produk Indonesia melalui pameran ini. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou dan Atase Perdagangan Indonesia di Beijing berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk dapat mendatangkan buyer potensial dari RRT dan negara sekitarnya ke Paviliun Indonesia. 

Canton Fair terdiri atas tiga fase yang menampilkan produk-produk berbeda di setiap fasenya. Fase I pameran akan menampilkan produk electronic & household electrical appliances, lightning  equipment, vehicles & spare parts, machinery, hardware & tools, building materials, chemical products, energy resources, dan international pavilion. Fase II menampilkan antara lain produk mainan dan dekorasi rumah.

Sementara Fase III akan menampilkan produk tekstil, perlengkapan kantor, hingga obat-obatan. Canton Fair memiliki 50 area pameran, di antaranya adalah International Pavilion yang diisi oleh 400 peserta dari berbagai negara. Selain Indonesia, negara Asia lainnya yang turut berpartisipasi pada International Pavillion adalah Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, India, dan Vietnam. 

RRT merupakan mitra dagang utama Indonesia. Total perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada periode Januari-Juli 2016 adalah USD 24,91 miliar. Pada 2015, total ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok sebesar USD 13,26 miliar, sementara pada periode Januari-Juli 2016 adalah USD 7 miliar. 

“Potensi ekspor produk-produk Indonesia ke RRT masih sangat besar. Dengan ikut serta dalam Canton Fair 2016, nilai ekspor ini akan terus naik,” kata Arlinda. (p/ab)