nusakini.com - Zlatan Ibrahimovic menilai kualitas Liga Primer Inggris “terlalu berlebihan”, namun ia mengaku senang karena penampilannya bersama Manchester United sukses membungkam peragu.

Penyerang jangkung asal Swedia ini tiba di Old Trafford di musim panas 2016 setelah menikmati periode kegemilangan di Belanda, Italia, Spanyol dan Prancis bersama Ajax, Juventus, AC Milan, Barcelona dan Paris Saint-Germain.

Kedatangannya di Inggris sebagai bebas agen mencuatkan pertanyaan mengenai kemampuannya untuk memberikan impak besar di laga kompetitif, namun ia tetap bersinar di usia 35 dan menggelontorkan 28 gol di semua kompetisi, termasuk penentu kemenangan di Community Shield dan final Piala Liga.

• Marselino Tak Ingin Sejarah Timnas U-23 Terhenti
• Lawan Australia, Elkan Baggott Akan Berhadapan Rekannya Dari Ipswich Town
• Pemain Barcelona Sengaja Bermain Setengah-setengah Agar Xavi Dipecat
• Pratama Arhan Sudah Dipantau Sejak Timnas Junior Oleh Suwon FC
• Justin Hubner Akui Belum Bisa Beradaptasi Dengan Baik Di Timnas

Pria yang kini membela klub MLS LA Galaxy kepada FourFourTwo bercerita soal pengalamannya di Liga Primer.

“Saya memiliki karier panjang sebelum saya datang – negara berbeda, klub berbeda,” buka Ibra.

“Orang mengatakan, ‘Anda tak perlu pergi ke Inggris, karena jika Anda gagal di Inggris, orang akan selalu mengatakan Anda tidak cukup bagus’. Semua orang menentangnya. Tapi itu membuat saya termotivasi. Itu memberikan saya adrenalin.

“Saya menyukai Liga Primer. Bagi saya ini sangat memotivasi. Ini mendapat banyak atensi, meski saya merasa kualitasnya agak overrated – kualitas individu, serta bagian teknik.

“Namun ritmenya tinggi. Bahkan meski Anda yang terbaik, jika Anda tak dapat mengatasi ritme, kecepatan, maka Anda tidak akan sukses, karena kecepatannya sangat tinggi.” (fft/om)