Gubernur DIY Resmikan Griya Cokelat LIPI-BI

By Admin


nusakini.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Griya Cokelat Nglanggeran pada Jumat (2/12/2016) di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Griya Cokelat yang diresmikan ini adalah hasil kerjasama antara Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA), dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Selain dihadiri Gubernur DIY, peresmian Griya Cokelat kali ini juga disaksikan oleh Kepala BI Yogyakarta, Plt Wakil Kepala LIPI, Bupati Gunungkidul, dan sejumlah Anggota DPRD DIY. Acara peresmian sendiri ditandai dengan penandatangan tiga prasasti Bantuan Program Sosial BI untuk Griya Cokelat di Nglanggeran, Rumah Mocaf di Tanjungsari, dan Rongkop Gunungkidul. 

Griya Cokelat yang diresmikan tersebut menampung produk hasil pengolahan tanaman kakao di Nglanggeran yang dilakukan oleh warga setempat. Ke depan, showroom itu menjadi sentra bisnis yang menampilkan pembuatan olahan cokelat dan etalase pemasaran produk-produk berbasis cokelat, seperti minuman coklat, bubuk coklat dan coklat padat. 

Griya Cokelat ini terbagi menjadi beberapa area etalase, antara lain etalase bahan baku dan produk turunan kakao, etalase produk-produk olahan cokelat, area produksi bubuk cokelat, dan ruang pengemasan produk. Khusus produk, rumah produksi cokelat tersebut saat ini menyediakan sejumlah varian, di antaranya Cocomix Original, Cocomix Kopi, Cocomix Susu Kambing Etawa, Cocomix Ice, Cookies Kombinasi Tepung Mocaf dan Cokelat, pisang salut, bubuk cokelat, dan cokelat batang. 

Plt Wakil Kepala LIPI, Bambang Subiyanto merespon positif atas peresmian Griya Cokelat di Gunungkidul. “Kami mengucapkan terima kasih kepada BI Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang telah mempercayakan LIPI sebagai mitra kerjasama dalam penyelesaikan permasalahan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kakao di Gunungkidul,” ungkapnya. 

Dengan dibukanya Griya Cokelat, Bambang berharap bahwa produk olahan cokelat Gunungkidul bisa lebih baik lagi, bahkan memiliki standar ekspor dan manajemen ISO sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Selain cokelat, lanjutnya, pihaknya juga menawarkan kerjasama bidang lainnya, terkait transfer teknologi untuk berbagai masalah di Yogyakarta. 

Gubernur DIY mengapresiasi kinerja LIPI di Yogyakarta dan mengharapkan lembaga penelitian ini untuk terus memberikan bimbingan teknologi kepada masyarakat. Tidak hanya untuk olahan cokelat, tetapi juga menyasar lainnya seperti olahan ubi kayu, olahan jagung dan juga kepada sektor peternakan kambing Etawa meningkatkan produksi susu. 

“Setelah mendapatkan transfer teknologi dan bantuan lainnya dari pihak terkait, kami berharap UMKM maupun Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani, red) siap menjadi entrepreuner sejati, yang akhirnya mampu bersaing di pasar global,” tuturnya. 

Arief Budi Santoso, Kepala BI Yogyakarta juga berharap para UMKM dan Gapoktan di Yogyakarta mendapatkan pembinaan dari LIPI melalui BPTBA. Khusus untuk cokelat, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada LIPI karena turut serta memberikan bantuan sarana produksi olahan berbasis cokelat seperti mixer, mesin penggiling, oven dan lainnya. 

Bantuan alat tersebut sangat efektif meningkatkan kapasitas usaha UMKM untuk menghasilkan produk yang berstandar dan bernilai jual tinggi. “Gerai Cokelat yang baru saja diresmikan ini diharapkan menjadi penggerak perekonomian rakyat untuk mendukung kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran,” tutup Arief. (p/mk)