Dukung Menag, Pensiunan Kemenag: Kami Sejalan untuk Bangun Umat dan Bangsa

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Pensiunan Pegawai Kementerian Agama siap untuk terus mendukung dan mengawal kebijakan Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju Fachrul Razi. Kesiapan ini disampaikan Ketua Pengurus Pusat Persaudaraan Pensiunan Pegawai Kementerian Agama Tulus Sastrowijoyo usai bertemu dengan Menag, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.  

“Kami rasa kita sejalan. Prinsipnya, membangun umat sekaligus membangun bangsa. Itu tidak bisa dipisahkan. Bangun umat, bangun bangsa,” ujar Tulus, Jumat (13/12).  

Tulus mengungkapkan pertemuan dilakukan untuk mengucapkan selamat datang kepada Menag karena telah bergabung dalam lembaga yang memiliki semboyan Ikhlas Beramal ini. Selain itu, kehadirannya bersama dengan para pensiunan Kemenag yang lain, untuk menyampaikan beberapa usulan terkait perbaikan program Kemenag ke depan.  

“Sejak kami dilantik pada masa menteri sebelumnya, kami sudah berkomitmen untuk memberikan support, dukungan, masukan serta saran bagi kemajuan Kementerian Agama, dan khususnya bagi umat. Jadi itu yang kami lakukan,” ujarnya.  

“Kami sudah sampaikan ke Bapak Menteri beberapa masukan yang sudah kami susun,” ujar Tulus.  

Sementara Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan kegembiraannya dengan kedatangan para pensiunan Kemenag. “Saya senang sekali menerima Bapak dan Ibu di sini. Apalagi sebenarnya kan kita sama-sama pensiunan ya. Namun kebetulan saya saat ini sedang diberikan amanah untuk menjalani jabatan ini,” ungkap Menag.  

Menag pun menyampaikan terimakasih atas dukungan yang diberikan. Menag pun mengaku siap untuk melakukan perbaikan di Kemenag. “Memang kalau jadi pejabat yang paling aman itu ikut arus saja. Tapi kalau kita ingin berbuat sesuatu yang lebih baik, pasti ada riak-riak dikit,” imbuhnya.  

Ia menambahkan, bahwa saat ini program prioritas yang dilakukan masih berorientasi pada moderasi beragama. “Betul melakukan moderasi beragama. Tapi kita juga harus terus bergerak maju. Kita harus sadar, bahwa beragama tidak bisa dipisahkan dengan berbangsa. Ngomongin agama pasti ngomongin bangsa. Ngomongin bangsa, ya pasti ngomongin agama. Harus begitu,” ujar Menag.(p/ab)