nusakini.com - Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menantang mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen dan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto untuk sumpah pocong. Hal ini untuk membuktikan siapa dalang kerusuhan tahun 1998. Wiranto tak terima dengan tudingan Kivlan Zen bahwa dirinya yang seolah-olah menjadi dalang kerusuhan pada saat itu.

• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran
• Masyarakat Penegak Konstitusi (MPK) : Masyarakat Jabodetabek Dirugikan 1,4 T Akibat Bansos Salah Sasaran Saat Pilpres
• Saksi Ahli Amiruddin Ilmar Khawatir Ada Kekosongan Jabatan Presiden Bila MK Kabulkan Gugatan 01 dan 03

"Sumpah pocong saja. 98 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu saya, Prabowo, Kivlan Zen? Sumpah pocong kita, siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan, biar terdengar di masyarakat, biar jelas. Jangan asal menuduh saja," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, (26 /2/2019).

Wiranto yang saat menjadi Panglima ABRI tahun 1998, juga dituding oleh Kivlan Zen meninggalkan Jakarta dalam keadaan yang kacau. 

"(Kivlan Zen) tidak lagi melihat kenyataan yang sudah beredar di masyarakat, fakta-fakta yang sudah beredar di masyarakat, termasuk TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta). Itu produknya ada," jelas Wiranto.

"Oleh karena itu, pelajari dulu TGPF di sana. Siapa yang sebenarnya ditengarai diprediksi oleh TGPF sebagai bagian dari munculnya keurusuhan," tegasnya (b/ma)