nusakini.com--Jakarta--Pencucian botol minuman harus dilakukan dengan baik dan tepat agar terhindar dari sarang bakteri. Pencucian yang tepat harus diterapkan bukan hanya untuk botol anak, tetapi juga orang dewasa.

“Bakteri tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Jadi yang bisa dilakukan yakni dengan mencegah jangan sampai menempel dan berkembang biak. Kalau bisa setiap hari setelah digunakan itu dicuci,” kata dr. Yulia Rosa SpMK, Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik dari FKUI/RSCM di Jakarta.

Langkah pertama yakni melarutkan sabun cuci dengan air. Kemudian campurkan pada spons yang memiliki gagangan dan sudah dikeringkan terlebih dahulu, jangan gunakan spons yang sudah lama direndam dengan air, karena kuman menyukai tempat yang basah.

• Selaraskan Pembangunan Kesehatan Pusat dan Daerah, Pemerintah Susun Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK)
• Pemanfaatan Layanan Naik Drastis, Kondisi Keuangan BPJS Kesehatan Masih Sehat
• NRL Kosmetik Luncurkan Produk Baru dengan Kandungan Retinol untuk Kulit Berkualitas
• Covid-19 Kembali Menebar Ancaman, Malaysia dan Singapura Imbau Pakai Masker
• Fatality Rate Tinggi, Bukti Negara Gagap Tangani Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

Sebaiknya gunakan alat untuk menyikat botol hingga bagian dalam, dan bagian yang sulit dijangkau. Karena bagian lekukan botol dapat menjadi sarang bagi bakteri, sehingga perlu dihilangkan saat mencuci.

“Yang terkahir kita tetap harus bilas dengan air yang bersih, jangan mengandung kuman. Bersih saja cukup, setelah itu keringkan jangan sampai lembab,” ujar dr. Yulia.

Setelah botol disikat dan dicuci, keringkan wadah sampai tidak ada air yang tersisa. Cara mengeringkannya bisa digantung, atau diletakkan wadah kain di bawa botol yang telah dicuci.

“Intinya jangan cuma kucek-kucek saja tanpa brushing. Karena beberapa jurnal yg saya baca, ada penelitian tentang perilaku orang mencuci dengan alat berpengaruh mereduksi jumlah bakteri itu, daripada hanya mencuci dengan air, dengan sabun saja tanpa menggosok, karena kita lihat botol, dengan segala macam permukaannya, di sela-sela itu bisa ada bakteri,” paparnya.

Yulia menjelaskan, baik botol dengan bahan plastik atau kaca sama-sama memiliki potensi bagi perkembangan bakteri. Namun saat ini bagaimana caranya seseorang dapat membersihkan botol dari bakteri yang telah menempel, yang bisa menyebabkan penyakit. (r/rajendra)