Blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Presiden Jokowi: Harga Stabil, Petani Senang, Konsumen Senang

By Admin


nusakini.com - Bandung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Minggu (11/11) pagi tadi, membandingkan harga seperti di pasar Tangerang, Bogor, dan Bandung yang ternyata harga-harga semuanya sama.

“Harga-harga semuanya sama. Misalnya beli satu iket, tadi satu iket kangkung Rp2.000. Di Bogor juga Rp2000, di Banten juga Rp2.000. Satu ikat singkong sayur di sini Rp2.000, di Bogor Rp2.000, di Banten juga Rp2.000,” ujar Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti acara Car Free Day (CFD) di Dago, Bandung.

Lebih lanjut, Presiden mengemukakan bahwa harga telur sama, sebelumnya Rp28.000 sekarang Rp20.000-22.000, Daging harga dari Rp28.000-Rp30.000, naik sedikit menjadi Rp33.000-35.000 sehingga harganya relatif stabil.

“Cabai harga Rp40.000-an. Pernah kan sampai ke Rp80.000-an, sekarang pada posisi stabil. Memang tidak bisa kita itu menghendaki harga cabai sampai Rp10.000, harga bawang kadang-kadang kan sampai Rp5.000, petaninya yang kasihan,” tambah Presiden.

Artinya, lanjut Presiden, Pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga-harga itu pada posisi normal dan wajar. Dengan demikian, tambah Presiden, petaninya senang sebagai produsen dan konsumennya masyarakat senang karena harganya tidak fluktuatif.

“Dan kedua, Pasar tadi masih proses dibangun oleh pemerintah kota. Sehingga saya sangat menghargai upaya-upaya membenahi pasar-pasar yang becek, yang bau, yang tidak tertata menjadi sebuah pasar yang bersih, pasar yang rapi, manajemennya baik, tidak bau, saya kira semua pasar tradisional arahnya ke sana,” ujar Kepala Negara.

Sampai saat ini, menurut Presiden, kurang lebih ada 2.500 pasar yang dibangun, itu pasar-pasar di kota/kabupaten. Kalau pasar desa, lanjut Presiden, sudah lebih dari 5.000 yang dibangun, yakni berupa pasar kecil-kecil gitu.

Hasil belanja di pasar tadi, menurut Presiden, untuk dimasak karena belinya tadi juga memilih-milih.

“Kalo pesenan saya daun singkong ya belinya daun singkong, bukan pepaya.

Iya, dibeli. Rp2.000 bisa sehari bisa 2 hari,” pungkas Presiden di akhir keterangannya.(p/ma)