Berkebun ,Agar Terhindar dari Penuaan Dini

By Admin


Nusakini.com--Amerika--Seorang peneliti, Dan Buettner, mempelajari faktor yang mempengaruhi seseorang dapat hidup lebih lama dan terhindar dari risiko penuaan dini. Beberapa faktor diantaranya adalah hubungan sosial, kebiasaan olahraga sehari-hari, dan pola makan nabati. Selain itu, ditemukan fakta berkebun merupakan cara paling mudah agar seseorang bisa awet muda dan panjang umur.

Seseorang yang menghabiskan waktu di luar ruangan dan beraktivitas fisik sedang dapat membuatnya hidup lebih lama. Berkebun adalah cara paling mudah untuk menggabungan kedua hal itu.

“Jika Anda berkebun, Anda mendapatkan aktivitas fisik dengan intensitas rendah hampir setiap hari. Anda cenderung bekerja secara rutin,” kata Buettner.

Dia mengatakan telah terbukti tukang kebun cenderung memiliki hidup yang lebih lama dan jarang stres. Berbagai penelitian menegaskan hal ini dan menunjukkan manfaat kesehatan fisik dan mental dari berkebun.

Berikut fakta-fakta dari hobi berkebun yang dapat memperpanjang usia seperti yang dikutip dari laman BBC.

Menstabilkan mental dan suasana hati

Studi di Belanda baru-baru ini, meneliti kelompok siswa yang membaca di dalam ruang kelas memiliki suasana hati yang buruk. Sedangkan kelompok siswa yang berkebun di luar ruangan tidak hanya memiliki suasana hati yang lebih baik, tetapi juga memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah.

Peneliti Australia menemukan fakta pria dan wanita berusia 60-an yang rutin berkebun memiliki risiko 36 persen lebih rendah menderita demensia daripada yang tidak berkebun.

Studi sebelumnya juga mengungkap manfaat dari pengaturan taman dan terapi hortikultura bagi orang tua yang menderita demensia dan alzheimer. Sinar matahari dan udara segar, misalnya, membantu orang tua yang gelisah merasa lebih tenang. Sementara warna dan tekstur berbagai tanaman dan sayuran dapat meningkatkan kemampuan visual dan taktil. Sains menunjukkan, berkebun memang muncul untuk meningkatkan kualitas hidup di saat menua.

Menjalin hubungan sosial 

Peneliti dari Universitas Hawaii, Bradley Willcox, menjelaskan, Kota Okinawa yang terkenal dengan banyaknya penduduk berusia panjang di Jepang menerapkan konsep yuimaru atau tingkat hubungan sosial yang tinggi. “Bersama-sama di pasar lokal, membawa hasil bumi, dan berbagi kreasi terbaru dari kebun adalah kegiatan sosial yang membantu orang merasa terhubung” katanya.

Meningkatkan aktifitas fisik di alam terbuka

Beberapa penelitian, termasuk penelitian yang dilakukan di Prancis, telah menunjukkan petani lebih sehat daripada yang bukan petani. “Di Okinawa, mereka mengatakan siapa saja yang tua membutuhkan ikigai atau alasan untuk hidup. Berkebun memberi Anda sesuatu yang harus dilakukan setiap hari,” ucap Willcox.

Hubungan sosial berupa berinteraksi dengan orang lain itu penting, tetapi begitu juga dengan interaksi seseorang dengan alam. Studi Universitas Harvard menunjukkan orang-orang yang dikelilingi oleh tanaman hijau subur akan hidup lebih lama dan rendah risiko terkena kanker atau penyakit pernafasan. Dokter di Skotlandia menganjurkan jalan di alam terbuka dapat mengobati berbagai penyakit, termasuk mengurangi tekanan darah dan kecemasan, serta meningkatkan kebahagiaan.

Terciptanya pola makan nabati

Para peneliti menunjukkan orang yang memiliki pola makan kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang polong, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun akan mengalami penuaan yang lebih lambat. Di Okinawa, kebanyakan orang menanam sayuran seperti pare dan ubi jalar di kebun mereka.

“Ketika Anda makan sayuran yang Anda tanam sendiri, itu mengubah segalanya. Rasanya lebih lezat dan kualitasnya beda,” kata Willcox.

Pada akhirnya, ini semua tentang keseimbangan. “Saya menggunakan analogi sebuah kursi,” kata Willcox.

Menurutnya, pola makan nabati, aktivitas fisik, keterlibatan mental, dan koneksi sosial sebagai empat pilar. Jika Anda tidak memiliki salah satunya, Anda tidak seimbang dan dapat mempersingkat harapan hidup.(r/rajendra)