Beri Penghargaan, Mendes PDTT Sebut Gaji Transmigran Teladan Melebihi Menteri

By Admin

nusakini.com--Transmigrasi telah berhasil melahirkan individu-individu sukses. Tidak sedikit jumlah masyarakat yang mampu mencapai kesejahteraan secara ekonomi setelah beralih menjadi transmigran. 

Demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat memberika penghargaan kepada enam juara transmigran teladan dan tiga pendamping lokal desa teladan di Jakarta, Selasa (15/8). 

  "Saya dengar, transmigran teladan ini pendapatannya bahkan mencapai Rp200-300 juta per tahun. Jadi pendapatannya lebih dari Rp20 juta per bulan. Gaji menteri itu Rp18 juta per bulan, jadi kalian (transmigran teladan) gajinya, income-nya lebih dari menteri. DPR lebih tinggi dikitlah. Tahun lalu pun juara satunya pendapatannya lebih dari Rp700 juta per bulan," ujarnya. 

Ia mengatakan, program transmigrasi juga telah berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi secara signifikan, khususnya luar pulau jawa. Program transmigrasi telah mampu melahirkan 1.300 lebih desa mandiri, 383 ibukota kecamatan, dan 2 ibukota provinsi yakni Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara. 

"Itu semua asalnya dari daerah transmigran. Banyak orang sukses di Indonesia yang asalnya dari transmigran. Baik pejabat pemerintah, jenderal, polisi, TNI, gubernur. Banyak transmigran yang kesejahteraannya cukup makmur," ujarnya. 

Meski demikian, ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan transmigrasi tidak dicapai dengan mudah. Menurutnya, masih ada transmigran yang dalam tahap mengejar keberhasilan. Untuk itu, ia meminta para juara transmigran teladan untuk saling membantu satu sama lain. 

  "Yang berhasil tolong bantu teman-teman yang belum berhasil. Minimal berbagi pengalaman dan pengetahuan," ujarnya. 

Di sisi lain, Menteri Eko juga meminta kepada pendamping lokal desa untuk mengemban tugas dengan hati. Ia mengatakan, kesulitan yang terjadi di desa harus dijadikan kesempatan untuk menjadi lebih maju.

"Anggap saja bapak (pendamping lokal desa) sedang sekolah dibiayai oleh negara. Karena mengetahui desa-desa tersebut, ada hati di desa-desa itu, suatu saat bisa jadi kepala desa atau pengusaha di desa itu. Karena dicintai oleh desanya," ujarnya. 

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhidin Muhammad Said mengatakan pentingnya peran pendamping lokal desa. Besarnya dana yang digelontorkan ke desa, menyebabkan perhatian banyak tersorot ke desa. Menurutnya, peran pendamping desa sangat penting untuk memastikan dana desa benar-benar bermanfaat untuk desa. 

"Tentunya banyak godaan. Oleh karena itu peranan pendamping desa adalah betul-betul bisa memberikan bimbingan dan arahan dalam rangka pemanfaatan dana desa," ujar Muhidin. 

Penghargaan transmigran teladan digelar, dalam rangka memberikan pengakuan atas keteladanan mengembangkan pemukiman transmigrasi. Kemudian, penghargaan terhadap pendamping lokal desa teladan juga dalam rangka memberikan apresiasi terhadap dedikasi dan kontribusi yang diberikan untuk desa. 

Adapun nama-nama transmigran teladan tersebut di antaranya, juara 1 Didi Jubaedi dari Sulawesi Selatan, Juara 2 Triyadi dari Sumatera Selatan, Juara 3 Fathur Aswan dari Sulawesi Tenggara, Juara Harapan 1 H Zainuddin dari Nusa Tenggara Barat, Juara Harapan 2 Charles Rudolf Yeheskiel Hauteas dari Nusa Tenggara Timur, Juara Harapan 3 Karas Namudat dari Papua Barat.  

Selanjutnya, penghargaan terhadap tiga pendamping lokal desa dari wilayah barat, tengah dan timur. Wilayah Barat yakni Nur Irawati dari Provinsi Jambi, yang mendampingi desa Berkah, Desa Marga Mulya, Desa Panca Mulyo, dan Desa Suka Makmur. Wilayah Tengah yakni Ni Ketut Sri Astuti dari Provinsi Bali yang mendampingi Desa Ekasari, Desa Warnasari, dan Desa Nusasari.

Kemudian Wilayah Timur yakni Leo Pigome dari Papua yang mendampingi Desa Obano, Desa Kegouda, Desa Tipakotu Wiyogei, Desa Ekinauwo, Desa Kikoo Dide, Desa Epo Obano, Desa Pakagekebo, Desa Tuwauwo, Desa Idaiyo, Desa Putakogopa, dan Desa Waukotopa.(p/ab)