Alumni STPI Diharapkan Jadi Anak-anak Zaman Now yang Inovatif

By Admin

nusakini.com--Perkembangan dunia penerbangan yang begitu pesat sangat membutuhkan tenaga kerja yang handal. Sementara itu, kita dihadapkan pada kondisi dimana banyak pilot-pilot yang baru lulus, dan memiliki lisensi tetapi masih menganggur karena belum memiliki jam terbang. 

Untuk itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur berpesan kepada lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) untuk menjadi orang yang inovatif dan kreatif. "Jadilah anak-anak zaman now, yang mampu memberikan inovasi-inovasi terobosan yang mampu mengubah dunia," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur pada Upacara Wisuda Taruna Diploma II Penerbang Angkatan 67 STPI Curug yang juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akhir pekan lalu.

Menteri Asman menambahkan bahwa lulusan baru STPI jangan berkecil hati dengan tempat kerja dan posisi kerjanya, karena jika memiliki kreativitas yang tinggi dan inovatif, tempat kerja dan posisi yang diduduki akan berubah menjadi tempat kerja dan posisi kerja yang bergengsi.  

Data dari BPS, tahun 2014 diketahui terdapat sekitar 770.000 penerbangan untuk mengangkut jutaan penumpang. Di lain pihak, Indonesia kekurangan pilot-pilot yang memiliki sertifikasi pilot komersial untuk menerbangkan pesawat-pesawat penumpang bermesin jet. Saat ini, di Indonesia terdapat 7.150 pilot yang menangani rute penerbangan dalam dan luar negeri, diantaranya terdapat 564 pilot asing. "Indonesia menjadi ladang pencarian jam terbang bagi pilot-pilot asing yang sudah memiliki sertifikasi pilot komersial," ujarnya. 

Dengan melihat kondisi tersebut, Menteri Asman mengatakan bahwa lulusan STPI harus profesional dan meningkatkan kemampuan dibidang teknis masing-masing. "Carilah pengetahuan dari berbagai sumber, karena sekarang kita berada dalam era terbuka, sumber-sumber pengetahuan sangat banyak kita peroleh melalui internet," pesannya. 

Selain itu, juga harus memperdalam kemampuan berkomunikasi dengan bahasa internasional, minimal menguasai bahasa Inggris. "Bahasa adalah kunci dari komunikasi kita secara internasional," jelasnya.(p/ab)