Warga Setu Gelar Tradisi Baritan

By Al


nusakini.com - Jakarta - Warga RW 04 Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur menggelar tradisi Baritan. Kegiatan yang diawali dengan pertunjukan seni Palang Pintu tersebut merupakan salah satu bentuk rasa syukur warga atas hasil panen padi yang sudah dilakukan turun temurun sejak 50 tahun silam.

Selain menampilkan pertunjukan Palang Pintu, kegiatan itu juga menampilkan sedekah bumi. Dalam hal ini, warga datang membawa makanan beserta lauk pauk dan buah-buahan untuk dimakan bersama-sama secara lesehan di pinggir Jl Kramat Tiu dan di atas bantaran Waduk Tiu.

Tidak hanya itu, acara juga akan dilanjutkan hingga malam nanti dengan pentas berbagai seni budaya khas Betawi, seperti penampilan gambang kromong, tari sirih kuning, tari Ondel-ondel, pencak silat Betawi dan sebagainya.

Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio saat membuka acara mengatakan, tradisi unik warga Setu ini sudah dilakukan turun temurun dari leluhurnya. Kegiatan ini lebih untuk melestarikan seni budaya lokal.

“Selain sebagai bentuk ucapan syukur atas panen yang melimpah, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal," ujarnya

Sementara, Ketua Panitia Acara, Timan (48) mengatakan, tradisi Baritan sudah dilakukan sejak 50 tahun lalu. Pencetus idenya adalah tokoh masyarakat Betawi yang juga kakeknya, yaitu almarhum Kakek Tiu.

Ia mengenang, dahulu warga sekitar memang banyak menanam padi dan hasil panennya ada yang dijual dan ada juga dikonsumsi sendiri. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini sawah di sekitar tempat tinggalnya sudah tidak ada lagi karena sudah dibangun perkampungan dan Waduk Tiu.

“Untuk mengenang masa lalu, maka kami menggelar traidisi sedekah bumi dan Baritan ini setiap tahun dengan menampilkan berbagai pentas seni budaya agar tidak punah,” tandasnya.