Wapres JK Terima Kunjungan Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia

By Admin

Foto/dok. Setwapres  

nusakini.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg. Farichah Hanum, M. Kes, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu (29/3/2017). Kedatangan Fachrihah untuk menyampaikan rencana Kongres XXVI PB PDGI serta melaporkan hal-hal lain terkait pelayanan kesehatan gigi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Farichah Hanum menyatakan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Wapres yang telah menerima Tim PB PDGI sekaligus menjelaskan kondisi terkini anggota Tim tersebut.

“Anggota kami 27.000 lebih pak Wapres dari Sabang sampai Merauke. 27800 dokter gigi dan sekitar 3.000 dokter gigi spesialis,” tutur Farichah.

Lebih lanjut Farichah menyampaikan tentang rencana pelaksanaan kongres XXVI PB PDGI yang akan digelar di Medan pada tanggal 4 s.d 6 Mei 2017. Menurutnya, kongres ini merupakan agenda pesta demokrasi tertinggi bagi anggota PB PDGI, karena selain menjadi wadah pemilihan bagi Ketua Umum PB PDGI yang baru, kongres juga akan membahas isu-isu strategis terkait pengembangan organisasi PB PDGI.

Fachrihah berharap, Wapres dapat hadir dan membuka kongres tersebut untuk memberikan arahan dan semangat bagi seluruh anggota PB PDGI.

“Kami sangat berharap bapak Wapres dapat hadir. Kami ingin mendapatkan semangat-semangat, jadi ada sentuhan-sentuhan yang kami harapkan bahwa negara itu benar-benar hadir dalam kesehatan gigi dan mulut,” ujar Farichah.

Lebih jauh Farichah menjelaskan tentang pentingnya negara berperan dalam kesehatan gigi dan mulut karena kesehatan gigi dan mulut merupakan pintu awal bagi kesehatan organ-organ tubuh lainnya. Banyak penyakit berat yang dapat dicegah dengan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

“Memang dalam sistem kesehatan, gigi dan mulut merupakan pintu masuk, Jadi apapun yang masuk ke tubuh itu berawal dari mulut. Kemudian, banyak sekali penyakit-penyakit di dalam tubuh itu awalnya karena gigi gan mulut. Jadi penanganan yang tidak benar akan berdampak besar secara keseluruhan. Jadi, kalau kita dapat mengatasi penyebab dari penyakit gigi dan mulut kita juga sedang mengatasi penyakit keganasan lainnya,” jelas Fachrihah.

Senada dengan Farichah, Ketua Panitia Pelaksana Kongres XXVI PB PDGI tahun 2017 drg. Ukur Sembiring, menyampaikan harapan agar Wapres dapat memberikan dukungan bagi kongres tersebut.

“Tadi saya mampi ke kantor pak. Ternyata ada surat dari Presiden RI pertama, tahun 1955, menyatakan selamat dan sukses kongres PDGI. Jadi harapannya Bapak juga melakukannya untuk kenangan kami,” ujar Ukur.

Wapres mengapresiasi PB PDGI sebagai organisasi profesi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

“Terimakasih atas pengabdian dari anggota PDGI bersama dengan dokter kesehatan lainnya, pasti dibutuhkan oleh banyak orang. Apalagi dewasa ini kesadaran orang untuk kesehatan semakin tinggi dan semakin banyak permintaanya. Sekarang kan dengan teknologi makin maju,” ungkap Wapres.

Kemudian Wapres mendorong PB PDGI untuk terus mengembangkan mutu pelayanannya kepada masyarakat melalui penerapan teknologi yang semakin canggih.

“Kalau soal melayani, tentu sangat tergantung dari kemampuan kita melayani masyarakat. Jadi yang sangat penting bagaimana meningkatkan mutu. Karena tingkat persaingan juga sangat tinggi. Seperti perkembangan teknologi, yang setiap tahun juga harus ganti, misalnya peralatan. Akibatnya biaya ke dokter gigi makin mahal, akibat persaingan karena persaingannya di peralatan dan teknologi. Jadi risetnya adalah bagaimana bisa digabungkan dari industri dihubungkan juga dengan kemampuan masyarakat. Jadi banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama-sama,” imbau Wapres.

Disamping pelayanan kesehatan, Wapres melihat tiga faktor lain yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, yaitu kebiasaan, lingkungan, dan genetik. Sehingga peningkatan pelayanan kesehatan saja tidak cukup, tetapi juga perlu ada promosi dan edukasi bagi masyarakat.

“Selalu saya katakan, ada empat hal yang mempengaruhi kita, Yaitu lingkungan, kebiasaan, dan juga soal genetik, dan layanan kesehatan adalah yang terakhir. Saya selalu mengatakan kota yang baik kalau rumah sakitnya sepi. Jadi sama saja, kalau makin ramai dokter gigi berarti ada yang salah. Jadi bagaimana kit membikin pendidikan yang baik. Jadi sebenarnya pelayanan kesehatan itu adalah ujung dari permasalahan, setelah ketiga hal tadi,” jelas Wapres.

Terkait pelaksanaan kongres XXVI PB PDGI, Wapres menyatakan dukungannya dan bersedia hadir dalam kongres tersebut.

Selain Ketua Panitia Pelaksana Kongres, hadir bersama Farichah, Ketua Panitia Pengarah Hananto Seno, Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri PB PDGI Tri Erri Astoeti, Ketua Departemen Pendidikan dan Profesi Penelitian Pengembangan PB PDGI Melanie S. Djamil, dan Wakil Ketua Departemen Organisasi PB ODGI Diono Susilo.

Sementara Wapres didampingi Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan otonomi Daerah Syahrul Udjud. (p/mk)