Wamenlu Menggarisbawahi Pentingnya Saling Belajar Dalam Memajukan dan Menjawab Tantangan Demokrasi

By Admin

nusakini.com--Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M. Fachir, menutup secara resmi Bali Democracy Forum IX di Nusa Dua, Bali, 9 Desember 2016. Dikemukakan oleh Wamenlu bahwa saling belajar dari pengalaman masing-masing merupakan proses penting dalam memajukan demokrasi dan menjawab tantangannya. 

BDF menghasilkan Chair's Statement yang antara lain menegaskan mengenai pentingnya proses belajar demokrasi tanpa menggurui satu sama lain. Selain itu, Wamenlu menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga sinergi antara agama, demokrasi, dan pluralisme. Peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam menggunakan media sosial secara bijak juga diperlukan dalam menjaga dan memelihara toleransi, kemajemukan dan demokrasi. 

Seiring dengan peran strategis dan kontribusi nyata BDF di kawasan maupun secara global, saat ini tengah digagas kemungkinan pengembangan BDF chapter di sejumlah tempat untuk melebarkan jejaring kerja dan penguatan dan penghormatan nilai demokrasi, yang salah satunya akan dimotori IPD, untuk mengembangkan kerja sama demokrasi konkrit lainnya. 

BDF IX yang berlangsung pada tanggal 8 – 9 Desember 2016 adalah pertemuan tingkat menteri tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesia. Sebanyak 219 Delegasi dari 96 negara dan 5 organisasi internasional hadir tahun ini dan menjadikan tingkat partisipasi pada BDF IX tertinggi sepanjang pelaksanaan BDF dari tahun 2008. BDF kali ini juga sangat istimewa karena dihadiri tokoh dunia seperti Kofi Annan – Kofi Annan Foundation, Ouided Bouchamaoui - pemenang Nobel Perdamaian, dan Surin Pitsuwan- Mantan Sekjen ASEAN. (p/ab)