Unhan Lakukan Penelitian Dampak Infrastruktur Maritim Dasar Laut Terhadap Keamanan Nasional

By Admin


nusakini.com - Jakarta – Universitas Pertahanan melalui Pusat Studi Keamanan Maritim bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Purnomo Yusgiantoro Center menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian dengan tema “Dampak Infrastruktur Maritim Dasar Laut di Wilayah Laut Natuna Indonesia Terhadap Keamanan Nasional”.

Seminar yang dibuka oleh Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio tersebut menghadirkan pembicara kunci Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa (10/10) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut mantan Menteri Pertahanan pada periode 2009-2014 Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua Purnomo Yusgiantoro Center yang saat ini juga menjadi Guru Besar di Unhan dan ITB.

Sementara hadir diundang sebagai penanggap seminar yakni Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno, Ph.D, Direktur Hukum dan Perjanjian Kewilayahan Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu Babeb A.KN. Djundjunan dan Dosen Universitas Indonesia Dr. Andi Wijayanto.

Menhan berharap hasil penelitian ini tidak hanya sekedar menjadi laporan penelitian semata, namun juga dapat memberikan inspirasi kepada berbagai pihak terutama kementerian dan lembaga negara yang memiliki keterkaitan dengan masalah ini.

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan dan masukan dalam penyusunan instrumen peraturan yang bukan saja dapat meningkatkan investasi dalam pengembangan infrastruktur komunikasi berupa kabel di bawah laut, tetapi juga mempertimbangkan keamanan nasional yang melekat didalamnya.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, terlepas dari jaminan pergelaran infrastruktur dasar laut seperti yang telah termaktum dalam peraturan perundang – undangan dan kekentuan internasional, infrastruktur terutama kabel di bawah laut dan masalah lain yang perlu diperhatikan dan belum sepenuhnya diakomodir didalamnya adalah mengenai personalan keamanan.

Persoalan keamanan yang dimaksud bukan saja didalam mengamankan infrastruktur tersebut dari gangguan, tapi justru sejauh mana infrastruktur dasar laut itu memberikan dampak pada persoalan keamanan utamanya keamanan nasional.

Sejauh mana para pemilik dan penyelenggara kabel di bawah laut memperhitungkan resiko resiko maupun dampak-dampak dari keberadaan infrastruktur tersebut dari aspek keamanan nasional.

Ditambahkan Menhan, bahwa keamanan nasional dalam hal ini bukan hanya terkait dengan keamanan secara konvensioal tetapi juga dalam spektrum yang lebih kompleks dan dalam skala tertentu yang dapat mengganggu kepentingan kemanan nasional yang ditinjau dari aspek –aspek keamanan lain seperti keamanan militer, politik, sosial, lingkungan dan keamanan ekonomi dan lain – lain. Untuk itu, Pemerintah diharapkan dapat menyusun peraturan perundangan yang selain ramah terhadap investasi tetapi juga tetap mengedepankan aspek – aspek keamanan nasional.

Sementara itu, Rektor Unhan menjelaskan kegiatan penelitian ini merupakan penelitian bersama antara Unhan dengan ITB dan didukung oleh Yayasan Purnomo Yusgiantoro Center. Selama penelitian yang dimulai sejak bulan Juni sampai dengan Oktober 2017, selain mengumpulkan bahan pustaka juga menggali data dan informasi di lapangan dari berbagai pihak yang terkait dengan tema penelitian ini. Dalam prosesnya, penelitian ini juga melibatkan para pakar dari perguruan tinggi lain.

Hasil dari penelitian yang juga merupakan bagian dari kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Unhan yakni di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, selanjutnya akan disampaikan kepada para stake holder atau pemangku kepentingan yang dalam tugas dan pekerjaannya memiliki kaitan dengan isu-isu terkait.

“Kami berharap penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah khususnya kementerian dan lembaga negara yang dalam tugas dan fungsinya berkaitan dengan persoalan infrastrutur maritim dasar laut”, tambahnya.

Sedangkan bagi Unhan sendiri, penelitian ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi peneliti tetapi juga bagi institusi. Karena hasil penelitian ini nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam pengembangan akademik dari aspek keilmuan yaitu ilmu pertahanan. (pr/eg)