Umat Buddha Gelar Ritual Api Alam Lambang Pemancar Cahaya

By Admin

nusakini.com--Umat Buddha melakukan rangkaian ritual pengambilan Api Alam di Mrapen, Grobogan. Api Mrapen merupakan salah satu kelengkapan persembahan untuk ritual Waisak di Candi Borobudur pada Kamis, 11 Mei mendatang. 

Ketua panitia pengambilan api, Soedjito Kusumo mengatakan ritual pengambilan Api Alam menjadi lambang penerangan alam semesta. Menurutnya, Api Alam yang bersumber dari alam Mrapen, Jawa Tengah merupakan lambang yang memancarkan cahaya kegelapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, dan memberikan semangat menembus ketidaktahuan dalam kehidupan. 

"Api merupakan suatu semangat. Tempat gelap menjadi terang karena adanya api," ujarnya di Grobogan. 

Selain itu, lanjut Soedjito, Api Alam juga menjadi lambang semangat sarana peribadatan ritual umat Buddha yang senantiasa melahirkan pencerahan dan penyadaran dalam kehidupan. "Jika kita punya semangat, kita bisa memiliki hati seperti kobaran api dan mengalirnya air, maka manusia senantiasa akan hidup berbahagia," tuturnya. 

Pembimas Buddha Jawa Tengah Sutarso mengucapkan selamat dan sukses kepada panitia atas prakarsa ritual ini. Dia berharap ritual ini memberi nilai bagi umat Buddha untuk senantiasa memiliki integritas, profesionalitas, tanggung jawab, serta pola pikir dan pola ucap yang mendasar terhadap Dhamma. Dengan begitu, umat Buddha bisa menjadi tauladan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. 

Api Dharma dari Mrapen Kab. Purwodadi dibawa menuju Kab. Magelang dan tiba di candi Mendut tepat pukul 15.00 WIB. Api Dharma diterima Suhu Tadisa dan Anggota Sangha, Direktur Urusan dan Pendidikan Supriyadi, Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya, DPD Walubi Jawa Tengah David Hermanjaya dan beberapa Ketua Majelis yang tergabung dalam Walubi. Api Dharma kemudian disakralkan di candi Mendut yang nantinya dibawa ke candi Borobudur. 

Sebelumnya, dalam rangka menyambut Waisak, umat Buddha juga telah melakukan serangkaian kegiatan, antara lain karya bakti membersihkan Taman Makam Pahlawan Nasional (30 April), Bakti Sosial dan pengobatan gratis di Taman Lumbini Pelataran Candi Borobudur (6-7 Mei), dan pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit (8 Mei). (p/ab)