Tinjau UN MTs, Sekjen Harap UN Berbasis Komputer Terus Bertambah

By Admin

nusakini.com-- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mendorong agar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di madrasah terus bertambah pada tahun mendatang. Tahun 2016 ini, secara keseluruhan sebanyak 69 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri dan Swasta yang telah menggunakan sistem ini, sisanya masih menggunakan UN dengan pola konvensional.  

“Tahun depan madrasah tsanawiyah yang menggunakan sistem UNBK kita dorong bertambah,” terang Nur Syam saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah di MTsN Sidoarjo dan Krian, Senin (9/5). 

Tahun pelajaran 2015/2016, sebanyak 69 MTs siap melaksanakan UN CBT. Ke-69 MTs itu terdiri dari 65 MTs Negeri dan 4 MTs Swasta yang tersebar di beberapa provinsi, antara lain: Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo. ).   

UN MTs akan diselenggarakan dalam dua jenis, yaitu: Ujian Nasional Berbasis Kertas/Paper Based Test (PBT) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (CBT). Kalau UN PBT dilakukan secara manual sebagaimana ujian selama ini, UNCBT dilakukan secara online/semi online dengan menggunakan perangkat komputer. 

Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dalam keterangannya mengatakan Ujian Nasional tingkat SMP/MTs diikuti oleh 1.043.277 siswa MTs. Jumlah peserta UN MTs tahun ini jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data Direktorat Pendidikan Madrasah, UN 2015 diikuti 855.572 siswa, UN 2014 diikuti 781.339 siswa, dan UN 2013 diikuti 756.427 siswa. Prosentase kelulusan pada tiga tahun terakhir di atas 99.6%. Bahkan pada tahun 2015 lalu, prosentasenya mencapai 99,96% dengan nilai rata-rata 7,21. Sementara mata pelajaran yang diujikan seluruhnya berjumlah empat mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA 

Di MTs N Sidoarjo, UN diikuti oleh 287 siswa kelas IX. Jumlah siswa di MTsN ini sebanyak 888 siswa. Sedangkan di MTsN Krian UN diikuti oleh sebanyak 293 sIswa dari total siswa MTsN Krian sebanyak 883 siswa. Sejauh ini, kedua MTsN ini sudah Terakreditasi A.  

Dalam keterangannya, Kepala MTsN Sidoarjo Agus Suwito mengatakan bahkan MTsN Sidarjo sudah terakreditasi A enam tahun yang lalu. “Itulah sebabnya jumlah peminat di MTsN Sidoarjo 4 kali lipat di banding daya tampungnya,” ujar Agus dalam paparannya kepada Sekjen Kemenag Nur Syam.  

Tahun 2015 ada jumlah pendatar di MtsN Sidoarjo 1200 orang, dan yang diterima sebanyak 350 orang. Sedangkan di NTsN Krian yg dafatr sebanyak 600 otang dan ditetima hanya 350 orang. Besarnya minat untuk masuk madrasah, ujar Agus, disebabkan karena kualitas lukusannya yang baik dan juga penguasaan agama yang memadai.  “Setiap tahun 100 persen lulus UN,” katanya. 

Untuk menenuhi minat orang tua siswa yang besar tersebut, MTsN Sidoarjo menggandeng Komite Sekolah untuk memperoleh hibah bangunan. Tahun 2015 mendapatkan hibah bangunan senilai 850 juta rupiah yang diperuntukkan bagi ruang kelas. Dikatakannya, melaui cara seperti ini maka kebutuhan ruang kelas dan pemenuhan minat masyarakat untuk memasuki madrasah tsanawiyah akan terpenuhi. 

Merespon sejumlah upaya peningkatan sarana prasarana pembelajaran di madrasah tsanawiyah tersebut, Sekjen berharap agar pemenuhan lab komputer bagi madrasah ini dapat dipenuhi tahun 2016. Sekarang sudah ada 40 unit komputer sehingga dibutukan 60 unit komputer.  

Ikut mendampingi Sekjen, Kepala Bidang Madrasah Kantor Kementerian Agama Jawa Timur Supandi, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sidoarjo Ahmad Rofii, Ketua Komite Pendidikan Usman, dan Kepala Madrasah MTsn Sidoarjo dan Agus Suwito dan Kepala MTsN Krian Abd Ghofur (p/ab)