Tingkatkan Peran BPPT Dalam Program Strategis Nasional, Butuh Perbaikan Bukan Polesan

By Admin

Foto: Dokumentasi BPPT  

nusakini.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolgi (BPPT), Unggul Priyanto meminta kepada seluruh jajaran di BPPT agar kaji terap teknologi yang dilakukan, harus bekerja sama dengan industri.

Hal ini kata Unggul sangat penting, supaya rekayasa teknologi dapat berbuah inovasi dan dapat diaplikasikan langsung ke masyarakat.

Dalam Rapat Kerja BPPT Tahun 2017 ini, Kepala BPPT juga menyampaikan agar inovasi yang telah berhasil, harus dijaga dan ditingkatkan pemanfaatannya.

"Yang sudah di depan mata harus kita kejar terus. Seperti sistem ADSB, kita harus pro aktif kepada institusi terkait agar segera mendapatkan sertifikasi. Jelaskan pada mereka bahwa sistem ini berbasis kebutuhan nasional," tegasnya, Rabu (22/2/2017)

Rapat Kerja BPPT 2017, yang bertemakan "Melalui Penajaman Sasaran Program dan Kegiatan Kita Tingkatkan Peranan BPPT dalam Daya Saing dan Kemandirian Bangsa", Kepala BPPT juga berpesan kepada seluruh jajaran untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kinerja serta membangun SOP yang baik.

"Kita harus lebih meningkatkan peran nyata BPPT agar lebih terlihat tugas dan fungsinya dalam pembangunan nasional," lugasnya.

Kepala BPPT juga mengingatkan arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Ristek&Dikti serta Menteri PAN& Rebiro di Auditorium BPPT, Jakarta (21/02), yang menyebut bahwa BPPT harus memiliki peran lebih besar dalam pembangunan nasional dari sisi teknologi.

"Kita harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Kedepan juga kita akan memiliki banyak pekerjaan, untuk itu kita harus siap agar tidak mengecewakan," papar Unggul.

Lebih lanjut dikatakan Kepala BPPT, bidang teknologi yang dilibatkan dalam program nasional juga harus memiliki tim yang solid. Unit kerja terkait program Kereta Ekspress Jakarta-Surabaya, kemudian program Pembangkit listrik, disebut Unggul, harus lebih siap dan melakukan konsolidasi yang positif.

"Untuk penugasan yang sifatnya meliputi program nasional seperti kereta dan pembangkit listrik harus siap dan konsolidasi. Agar ketika diberi penugasan siap," ujarnya.

Untuk aspek Reformasi Birokrasi (RB) Kepala BPPT juga meminta agar dilakukan perbaikan tata kelola organisasi. Aspek RB ini menurut Unggul dibutuhkan untuk peningkatan kinerja BPPT.

"Kita harus tunjukkan proses RB dapat berjalan secara alamiah. Perlu perbaikan memang, bukan sekadar polesan saja," tutup Unggul. (p/mk)