Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Sertifikasi Audit Energi Digelar

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ESDM menggelar uji kompetensi Audit Energi Pada Bangunan Gedung secara tatap muka/offline pada Jum'at (28/1) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sertifikasi ini merupakan hal yang sangat strategis dilakukan bagi tiap instansi guna menciptakan budaya konservasi energi, sehingga terbentuk managemen energi yang baik, hingga meningkatkan efisiensi energi.

"Pengelolaan energi bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan peran berbagai pihak, terutama menciptakan dalam menciptakan auditor energi yang jumlahnya belum banyak," ujar Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Laode Sulaeman, membuka acara tersebut.

Guna menekan laju penularan Covid-19, upaya yang dilakukan panitia penyelenggara antara lain, melakukan tes bebas covid-19 bagi peserta dan assessor, pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker yang ketat, penataan ruang uji dimana satu kelas hanya boleh diisi asesi dan satu asesor.

Para peserta menilai dengan protokol kesehatan yang diterapkan memberikan rasa aman dan kepercayaan diri para peserta. Hendro Gunawan, salah satu peserta mengungkapkan bahwa uji kompetensi di masa pandemi ini sangat menantang, apalagi ditengah merebaknya varian omicron di Jakarta, namun dengan diterapkannya protokol kesehatan yang ketat, peserta dapat mengikuti uji kompetensi dengan tenang dan tanpa kuatir, suasana terasa akrab dan penuh kekeluargaan.

Disamping itu, meski ditengah pandemi, peserta menilai kualitas training dan uji kompetensi yang dilaksanakan LSP ESDM sangat mumpuni dilengkapi dengan para pengajar yang sangat kompeten di bidangnya. "Peralatan lengkap serta praktek lapangan yang dapat menambah ilmu serta jam terbang calon auditor energi, kedepannya kegiatan seperti ini sangat direkomendasikan," ujar Wahyu Kurniawan, salah satu peserta uji. Wahyu juga menambahkan harapannya, melalui Sertifikasi ini dapat mendukung target pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, mendukung green jobs, dan green economy.

Keinginan lain juga disampaikan Angraeni Ratri Nurwini yang berharap kedepan agar diklat teknis lebih banyak ditujukan oleh pembuat kebijakan, "Agar nanti dalam menyusun kebijakan bisa mendasar pada keadaan langsung di lapangan, kata Angraeni.

Didampingi asesor RR. Endang Widayanti, pelaksanaan uji kompetensi ini diikuti 10 orang peserta dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Uji Kompetensi sendiri dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) bertempat di Kampus PPSDM KEBTKE, Jalan Poncol Raya No.39, Ciracas, Jakarta Timur.

LSP PPSDM KEBTKE dibawah Kementerian ESDM selalu berusaha memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dibidang Sertfikasi berupa Uji Kompetensi subsektor ketenagalistrikan dan energi baru, terbarukan, dan koservasi energi. Berbagai prestasi telah ditorehkan selama ini. Diantaranya saat ini telah memiliki predikat sebagai wilayah bebas korupsi atau disebut WBK. Selain itu LSP PPSDM KEBTKE juga telah mendapatkan nilai kinerja dengan predikat emas yang diberikan oleh Instansi pembina Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. (rls)