Taliban Janji untul Libatkan Wanita dalam Pemerintahan

By Nad

nusakini.com - Internasional - Pada hari Selasa (17/8), Taliban mendeklarasikan "amnesti" di seluruh penjuru Afganistan dan mengajak para wanita untuk bergabung dalam pemerintahan. Mereka juga berjanji untuk tidak membalas siapapun setelah banyak warga yang kabur karena takut aturan ketat akibat pengambilalihan.

Dalam konferensi pers pertama sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan, pihak pers kelompok militan tersebut menyatakan wanita Afganistan berhak untuk berpartisipasi dalam bidang-bidang seperti edukasi dan kesejahteraan.

Ia menambahkan bahwa hak wanita akan dihormati di bawah hukum Islam.

Janji amnesti ini dibuat oleh Enamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban. Taliban pernah memberlakukan peraturan keras, termasuk banyak larangan ada wanita pada akhir tahun 1990-an saat mereka berkuasa dulu.

Walaupun arti amnesti yang dimaksud masih belum jelas, pernyataan ini merupakan gambaran pertama bagaimana Taliban akan memerintah dalam tingkat nasional.

"Emirat Islam tidak ingin wanita menjadi korban," ucap Samangani. Ia menggunakan nama kelompok militan untuk Afganistan.

Ia menyatakan wanita akan berada dalam struktur pemerintahan berdasarkan peraturan shariah Islam.

Pengumuman ini hadir dua hari setelah Taliban mendeklarasikan kemenangan di Afganistan pada hari Minggu (15/8) setelah mereka mengambil alih Kabul dan membuat Presiden Ashraf Gani melarikan diri di hari yang sama.