Syihabi: Dalam Situasi Apapun Belajar Harus Berjalan

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Dari ruang kerjanya Drs. Ahmad Syihabi yang tercatat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK Kehutanan Negeri Makassar kepada media mengatakan selama masa pandemi Covid-19 aktivitas SMK Kehutanan belajar dari rumah. 

Kembali Syihabi menandaskan, selama pandemi ini siswa belajar dari rumah, belajar dari rumah bukan berlibur. Senin (20/7/2020).

"SMK Kehutanan juga mengadakan sosialisasi bagi kelas 2 dan 3 yang sudah menempuh perjalanan setengah semester sebelumnya. Sosialisasi pun dilakukan kepada kelas 1 sekaligus orientasi peserta didik, bahwa pelajaran di tengah pandemi corona itu belajar dari rumah," terangnya.

Kemudian Syihabi menjelaskan, terkait hal tersebut sehingga para guru oleh sekolah diminta membuat program yang bisa membuat belajar dari rumah. Program tersebut membuat jadwal sekolah seperti biasanya, tetapi waktunya dikurang lima menit tiap 1 Jam Pelajaran. Setelah jadwal tersusun siswanya tetap belajar dari rumah, gurulah yang membuat metode pembelajarannya.

"Di masa pandemi ini materi pelajaran tidak mesti 100 persen, yang terpenting materi tersebut tersampaikan, di maklumi sebagaimana disampaikan Mas Menteri. Masing-masing guru tetap mengadakan tatap muka via On Line (ZOOM atau lainx), meskipun hanya sebentar," jelas Ketua Forum Fungsional LHK Sulsel ini.

Lebih lanjut diungkapkan, sebagian besar siswa dikasih tugas apalagi pelajara Kejuruan Kehutanan itu lebih sedikit tatap mukanya. Tetapi prakteknya yang banyak, dan tugasnya juga banyak. Sedangkan untuk pelajaran umum sebagai penunjang itu sesuai kurikulum, karena menerapkan konsep seperti Matematika, Fisika, Kimia, dan lainnya itu sifatnya masih seperti biasa.

"Selama masa pandemi corona SMK Kehutanan Negeri Makassar yang beralamat di Jalan P. Kemerdekaan Km. 17,5 Makassar ini menerapkan sistem piket seperti sekolah lain. Ia menambahkan, bagi guru-guru yang tinggal di komplek tetap masuk dan setiap hari harus ada di kantor/kompleks," tegasnya.

Kenapa? Ini untuk mempermudah dalam berkomumikasinya walaupun tidak berada dalam satu ruangan. Sesuai protokol kesehatan, tetap menjaga jarak, walau rumahnya dalam komplek. Sedangkan guru yang tinggal di luar komplek dibuatkan jadwal piket, kadang kerja dari rumah (WFH) kadang harus masuk kantor.

Ketika disinggung soal SMK Kehutanan Negeri untuk mengadakan Webinar. Ahmad Syihabi mengatakan, bagi SMK Kehutanan sudah hari-hari, guru dan siswa saban harinya bertemu melalui online. Webinar sudah tidak asing lagi. Tiga minggu setelah corona, terbiasa webinar.

Selama penerapan belajar dari rumah, pihak sekolah memberikan bantuan berupa pulsa yang dikirim melalui nomornya masing-masing dengan kapasitas sesuai waktu pembelajaran yang dikoordinir walikelas yang berhubungan dengan sekolah melalui bendahara. 

Menurut Syihabi, selama masa pandemi, Sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu pembelajaran jarak jauh. Hal ini adalah pembelajaran bagi kita semua, dimanapun, kapanpun, dalam situasi apapun belajar harus berjalan, entah dari rumah maupun sekolah. Manfaat yang didapat ternyata banyak belajar terutama teknologi. Melalui Informasi teknologi ini ada pembelajaran jarak jauh," bebernya.

"Sumber belajar itu tidak satu-satunya dari guru, dari buku juga banyak, internet. Banyak yang memberikan penularan dari rumah, seperti orang tua. Itulah pelajaran buat kita, belajar tidak harus dari sekolah. Dalam sejarah manusia belajar itu dari orangtuanya masing-masing, di era moderen itulah baru bisa dialami," pungkasnya.(rilis)