nusakini.com-Makassar-Suara perkusi mulai bertalu ketika Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Trisna Willy Lukman, tiba di halaman Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang Makassar, Kamis (10/10). Tak lama, seorang pemuda berpakaian adat Sulawesi Selatan berwarna merah berjalan menuju depan podium kehormatan, tempat Menag beserta rombongan duduk.  

Ia pun berlutut di hadapan Menag dan rombongan. Dengan badan tegap ke depan, dan memegang senjata khas Sulawesi Selatan badik. Pemuda tersebut kemudian mulai membacakan syair-syair yang berisi sumpah setia dan kesiapan melindungi pimpinan dalam bahasa Makassar. 

Ini adalah visualisasi tarian Angngaru, salah satu tradisi masyarakat Gowa, yang merupakan sumpah setia prajurit (tubbarani) kepada panglima atau rajanya. Kini, tarian ini seringkali digunakan sebagai ritual penyambutan tamu agung. 

Dalam syair angngaru yang dibacakan tersirat makna bahwa siapa pun yang datang ke Makassar telah menjadi saudara. Dan ia bersumpah bahwa siap melayani dan melindungi segenap jiwa. 

Tak lama berselang, Drum Band dari MTs Model Makassar dan SMAN 2 Makasar membuka iringan defile kontingen peserta Pentas PAI memasuki halaman depan Aula Arafah. Mereka merupakan siswa SD, SMP, dan SMU yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan catatan panitia, tak kurang dari 1.054 peserta disertai 272 pendamping, mengikuti event yang mengambil tema "Keberagamaan Generasi Milenial yang Moderat" ini. (p/ab)