Sumatera Utara Naik Posisi Keempat Produksi Padi Nasional

By Admin

nusakini.com--Sumatera Utara sudah naik peringkat sebagai penghasil padi ke empat secara nasional dari posisi ke enam pada tahun 2015. 

"Naiknya produksi padi itu semakin menggembirakan karena diikuti naiknya nilai tukar petani (NTP) Sumut dimana pada September 2016 sudah mencapai 102,79 atau naik 1,50 persen dari posisi Agustus yang masih 99, 29, " ujar Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi, saat membuka Pekan Pasar Petani Sumut Tahun 2016 di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, kemarin. 

Kenaikan NTP itu sendiri juga mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan provinsi lainnya. Kegiatan Pekan Pasar Petani Sumut ke-13 tahun 2016 di Batang Kuis, Deliserdang merupakan salah satu sentra produsen utama bahan pangan dan hortikultura di Sumut. 

Gubernur menyebutkan, pada 2015, produksi padi Sumut masih sebesar 4.044.829 ton, sementara pada angka ramalan II tahun 2016 sudah 4.403.146 ton.  "Ada kenaikan produksi di tahun 2016 sebesar 358.317 ton," kata Erry. 

Selain produksi, luas panen padi Sumut juga naik menjadi 837.550 hekare si tahun ini.Adapun luas tambah tanam periode Oktober 2015 hingga September 2016 dari target 830.700 hektare terealisasi seluas 919.759 hektare atau 110, 72 persen. 

Dibandingkan 2015 yang masih 806.420 hektare, maka tahun ini ada peningkatan seluas 113.339 hektare. "Saya meminta para bupati/wali kota menggelar program serupa agar bisa mendorong petani untuk menghasilkan produk yang bermutu serta untuk semakin mengenalkan produk dalam negeri ke tengah masyarakat," katanya. 

Gubernur juga meminta pengusaha pasar modern dan termasuk eksportir ikut berperan besar mendorong produksi, kualitas dan pemasaran hasil petani. "Saya yakinkan bahwa petani jika diberi peluang akan dapat tumbuh berkembang menguasai pasar yang diinginkan konsumen," katanya. 

Dia menegaskan, semakin banyak produk lokal di pasar modern, maka rasa cinta akan produk anak bangsa juga semakin tinggi. Adapun ke petani, Gubernur mengharapkan bisa memanfaatkan tren kembali ke makanan sehat atau organik. 

"Pasar produk organik yang masih cukup luas di tengah ada pasar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani," katanya. Wakil Bupati Deliserdang, H Zainuddin Mars mengapresiasi Pemprov Sumut yang menjadikan Deliserdang sebagai pusat kegiatan Pekan Pasar Petani secara berturut- turut dalam dua tahun terakhir. 

Dia menegaskan, Deliserdang memang merupakan salah satu kontribusi terbesar pada hasil pangan Sumut.      

“'Tahun ini misalnya ada surplus beras di Deliserdang sekitar 49.000 ton,"kata dia. Luas lahan sawah di Deliserdang 130.347 hektare dengan produksi beras di 2015 sebanyak 267.984 ton. 

Dari total luas wilayah Deliserdang, 249.772 hekatre, 82 persen areal Deliserdang merupakan areal pertanian. Produktivitas padi Deliserdang juga tercatat paling tinggi dibandingkan angka nasional. 

Tahun ini produktivitas sudah 5,67 ton per hektare dari 5,3 ton per hektare nasional. "Deliserdang terus berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian dan hortikultura karena komoditas itu sudah terbukti meningkatkan pendapat an masyarakat," katanya. 

Ketua Pelaksana Pekan Pasar Petani Sumut, M.Azhar Harahap mengatakan, kegiatan yang dimulai 17 Oktober hingga 20 Oktober 2016 itu menampilkan 37 stan dari berbagai dinas pertanian dan instansi terkait termasuk dunia usaha Menurut Azhar yang juga Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Sumut,Pekan Pasar Petani Sumut itu bertujuan untuk mempromosikan produk unggulan dari berbagai daerah Sumut. 

Kemudian juga memberi kesempatan ke petani untuk bisa menjual langsung produk yang dihasilkan ke konsumen dan termasuk untuk menanamkan rasa cinta produk dalam negeri ke tengah masyarakat/konsumen. 

Pada Pekan Pasar Petani Sumut itu juga akan digelar berbagai perlombaan.Mulai dari lomba buah unggulan, merangkai buah dan sayur, mengukir buah, hingga Investment forum. (p/ab)