Subsidi Kereta Api Ekonomi pada 2017 Kemungkinan Meningkat

By Admin


nusakini.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih menghitung besaran subsidi pelayanan publik atau public Service obligation angkutan kereta api tahun anggaran 2017.

Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, pihaknya sedang menghitung besaran subsidi public Service obligation (PSO) agar bisa segera diteken kontraknya pada akhir tahun ini. 

"Sedang dihitung, segera kita tahu [besaran nilai PSO kereta api] setelah kontrak," katanya di Jakarta, Selasa (13/12/2016). 

Dengan kontrak diteken akhir 2016, dia menambahkan dia berharap pelayanan kereta api kelas ekonomi bisa dimulai pada 1 Januari 2017. 

Zulfikri memperkirakan besaran alokasi anggaran subsidi pada tahun depan kemungkinan lebih besar dibandingkan dengan 2016 karena akan ada peningkatan target jumlah penumpang. "Sedangkan PSO untuk setiap penumpang/km [kilometer] persentasenya tetap," tegasnya. 

Mengenai komposisi PSO untuk KRL Jabodetabek tahun depan, dia menambahkan masih proporsional dengan jumlah perjalanan penumpang di perkotaan yang sebagian besar melakukan perjalanan harian. 

Saat ini, dia mengatakan tarif KRL Commuter Line untuk jarak 1-25 km ditetapkan Rp6.250 per penumpang. Namun, KRL Commuter Line mendapatkan PSO sebesar Rp3.250 per penumpang sehingga pengguna KRL hanya membayar Rp3.000 untuk jarak 1-25 km. 

Menanggapi penghitungan subsidi yang dilakukan pemerintah, Vice President Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan perusahaan siap mendukung langkah pemerintah. 

Sebelumnya, berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 No. SP DIPA-999.07.1.957337/2016, Kemenhub mengalokasikan PSO angkutan KA Rp 1,83 triliun. 

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemudian, Kemenhub memberikan PSO terhadap KA jarak jauh, KA jarak dekat, KA jarak sedang, KRD, KA Lebaran, dan KRL. 

Dari enam jenis KA yang diberikan subsidi tahun ini, Kemenhub memberikan porsi terbesar PSO terhadap penumpang KRL sebesar Rp 1,11 triliun dari total Rp 1,83 triliun. PSO tersebut untuk 285,6 juta penumpang.(p/mk)