Setelah PLTU Lontar Unit 4, Jokowi Groundbreaking MPP Lombok

By Admin

nusakini.com-- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo membuktikan ucapannya untuk konsentrasi dan mengawal pembangunan infrastruktur kelistrikan. Karena menurut Presiden listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dan mendasar, tanpa listrik anak-anak sekolah tidak bisa belajar dan industry kecil tidak bisa tumbuh. Setelah melakukan groundbreaking PLTU Lontar Unit 4 (1x315 MW),  Presiden kembali melakukan groundbreaking proyek infrastruktur kelistrikan yakni, proyek Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas total 50 Mega Watt (MW) di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (11/6).

Mengawali sambutannya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan, “listrik merupakan elemen yang sangat penting, semua membutuhkan listrik, kita harus menyelesaikan hal ini bersama sama, saling membantu." 

Indonesia lanjut Jokowi, harus berupaya mengoptimalkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), karena Indonesia kaya akan sumber daya alam. Jokowi pun berharap, semua yang sudah di target kan PLN dapat tercapai, "MPP ini memang cepat progressnya, konstruksi terlihat sudah siap, dan semoga semua diberikan kelancaran, bulan Agustus sudah beres ya,"ujar Jokowi.

Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas total 50 Mega Watt (MW) di desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat sebagai bagian dari rangkaian peninjauan progress program kelistrikan 35.000 MW. MPP ini akan memperkuat sistem kelistrikan Lombok dan merupakan upaya percepatan dalam meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju 100 persen di tahun 2020. 

Pembangunan MPP di Lombok ini menjadi salah satu program strategis PLN yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015 – 2024. MPP menjadi pilihan yang tepat untuk dapat segera menambah pasokan kelistrikan di beberapa daerah, karena proses pengerjaan nya yang tidak memakan waktu lama, seperti pada MPP Lombok ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 hingga 6 bulan agar dapat beroperasi. Dibangun sejak 8 Februari, kini pembangunan proyek MPP telah mencapai progress sebesar 70 persen. 

Dengan masuknya MPP 50 MW kedalam sistem Lombok maka diperkirakan rasio elektrifikasi di Lombok akan meningkat dari 73,83% (per April 2016) menjadi 78,16 % pada Desember 2016, peningkatan rasio eletrifikasi ini diharapkan dapat menjadi katalisator peningkatan perekonomian masyarakat. (p/ab)