Sentralitas dan Kesatuan, Kunci ASEAN Hadapi Tantangan Regional

By Admin

nusakini.com-- "Kesatuan dan Sentralitas ASEAN sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan regional dan menggali potensi kerja sama untuk mewujudkan ASEAN Community dan mencapai visi ASEAN 2025, khususnya dengan dinamika kawasan saat ini," demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam sesi plenary ASEAN Ministerial Meeting ke-49 di Vientiane, Laos Minggu (24/7).. 

Menlu RI menjelaskan bahwa hanya dengan ASEAN yang bersatu, organisasi tersebut dapat terus berkontribusi terhadap stabiltas perdamaian dan keamanan kawasan, menikmati perdamaian dan stabilitas sebagai pondasi kemajuan ekonomi dan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk mencapai komunitas ASEAN yang berorientasi kepada masyarakat. "Mata dunia sedang melihat ASEAN, ini merupakan momen penting bagi ASEAN untuk bicara, bertindak dan bergerak secara kohesif," tegas Menlu RI. 

Dalam pertemuan ini, Menlu RI menyampaikan perlunya negara anggota ASEAN untuk bersama mengatasi ancaman keamanan non tradisional di perairan kawasan seperti IUU Fishing, pembajakan, perdagangan dan penyeludupan manusia, dan perampokan bersenjata. Secara khusus, Indonesia menggarisbawahi ancaman multi sektor IUU fishing yang tidak hanya berdampak negatif terhadap kesejahteraan ekonomi regional namun juga merusak lingkungan dan mengganggu stabiltas dan keamanan kawasan. 

"ASEAN perlu kerja sama konkrit untuk mengatasi hal tersebut," ujar Menlu RI. Salah satu yang dipandang menjadi pijakan awal adalah implementasi penuh kesepakatan untuk penguatan kerja sama maritime regional oleh negara negara East Asia Summit (EAS) yang telah disetujui pada pertemuan EAS tahun 2015. 

Menlu RI juga menggarisbawahi pentingnya ASEAN untuk segera memiliki kerangka regional untuk perlindungan dan promosi hak tenaga kerja migran melalui penyelesaian pembahasan ASEAN Instrument on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers dalam setahun ke depan. "Benefit Komunitas ASEAN harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk sekitar 6,5 juta tenaga migran di ASEAN," jelas Menlu RI. (p/ab)