Sentralitas ASEAN Sebagai Perekat Perdamaian dan Keamanan di Kawasan

By Admin

nusakini.com--"​Kerja sama ASEAN dengan Mitra Wicara harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua belah pihak. Dalam kerja sama ini, ASEAN juga harus menjadi solusi di kawasan dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara besar di kawasan. ASEAN perlu mengedepankan kesatuan dan sentralitas dan "do not take side in major powers rivalry" tetapi akan menyikapi setiap persoalan secara cermat," demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/ Ketua Delegasi RI, Jose Tavares, pada pertemuan ke-23 ASEAN-China Senior Officials' Consultation (ACSOC) di Guiyang, RRT.

Di sisi lain, Ketua SOM RRT, Liu Zhenmin menyatakan bahwa RRT berkomitmen untuk membina hubungan yang konstruktif dengan negara besar di kawasan mengingat hubungan tersebut tidak hanya penting bagi RRT, namun juga bagi negara lainnya, termasuk ASEAN.

Selanjutnya juga disampaikan bahwa kerja sama ASEAN-RRT saat ini berada pada tahap yang berkembang cepat dan menguntungkan kedua belah pihak. RRT siap untuk melanjutkan kerja sama dengan ASEAN dalam mendukung Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan termasuk mensinergikannya dengan Belt and Road Initiative.

ASEAN juga menyampaikan harapan agar kerja sama yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan terutama untuk pencapaian beberapa target hingga tahun 2020 seperti (a) peningkatan volume perdagangan dua arah yang berimbang senilai USD 1 triliun; (b) investasi RRT ke ASEAN sebesar USD 150 milyar; dan (c) kunjungan turis RRT ke negara ASEAN mencapai 30 juta orang.

Dalam arah kerja sama ke depan, ASEAN dan RRT memandang pentingnya upaya lebih merekatkan hubungan masyarakat kedua belah pihak melalui peningkatan kerja sama konektivitas, pariwisata, pendidikan serta people-to-people contact. 

Terkait tantangan keamanan di kawasan, Indonesia menyambut baik dukungan RRT terhadap penguatan arsitekur di kawasan (seperti ASEAN+3, East Asia Summit, dan ASEAN Regional Forum) sebagai hasil mekanisme ASEAN-led, yang sampai saat ini terbukti mampu mempertahankan stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan. 

ACSOC merupakan pertemuan tahunan antara Pejabat Senior ASEAN dan RRT yang dilaksanakan untuk mengkaji pelaksanaan kerja sama Kemitraan Strategis sebagaimana termuat dalam Plan of Action (PoA) to Implement the Joint Declaration on ASEAN-China Strategic Partnership for Peace and Prosperity 2016-2020. Pertemuan ACSOC ke-23 ini dipimpin bersama oleh RRT dan Singapura selaku Country Coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-RRT (2015-2018), serta dihadiri oleh seluruh perwakilan dari negara anggota ASEAN dan Sekretariat ASEAN. RRT secara resmi menjadi Mitra Wicara (Dialogue Partner) ASEAN sejak tahun 1996 dan meningkatkan status kerja samanya menjadi Kemitraan Strategis pada tahun 2003. (p/ab)