Sembilan PTKN Ambil Bagian dalam KKN Revolusi Mental

By Admin

nusakini.com--Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggandeng Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) binaan Kementerian Agama untuk menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Revolusi Mental (RM).  

Ada sembilan PTKN yang ikut ambil bagian dalam program KKN Revolusi Mental ini, yaitu: UIN Raden Intan Lampung, UIN Mataram, IAIN Purwokerto, IAIN Tulungagung, IAIN Samarinda, STAIN Sorong, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKPN) Ambon dan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar.  

Rektor IAIN Purwokerto Luhtfi Hamidi menyambut baik keterlibatan kampusnya dalam KKN-RM ini. Menurutnya, IAIN Purwokerto telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk merealisasikan kuliah kerja nyata ini. “Pemerintah Daerah Kebumen sangat antusias dan mengaharpakan mahasiswa IAIN Purwokerto untuk turun lagi KKN di daerahnya,” kata Luthfi saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Penandatanganan MoU Pelaksanaan KKN-RM, Selasa (27/03) di Jakarta. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK RI Agus Sartono mengatakan bahwa KKN-RM bertujuan menggugah kesadaran dan komitmen mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pembangunan di pedesaan. “KKN RM tidak ada hubungannya dengan politik praktis walau saat ini kita sedang menghadapi Tahun Politik,” tandas Agus. 

Pada tahun 2018, KKN RM sudah memasuki tahun ketiga. Program ini mengajak mahasiswa untuk lebih mengenal dan memahamai desa dan masalah-masalahnya. Menurt Agus, KKN ini juga menjadi bagian upaya mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang mempunyai kepedulian terhadap masyarakat.  

“Dengan tinggal di desa dalam waktu kurang lebih dua bulan, mahasiswa mempunyai empati pada masyarakat pedesaan,” ujarnya. 

“Idealisme yang dimiliki oleh mahasiswa peserta KKN dan jumlahnya yang besar akan menjadi daya dorong masyarakat untuk menggerakan roda pembangunan,” harapnya. 

Kepada Pimpinan Perguruan Tinggi, Agus berpesan untuk menitipkan muatan-muatan yang akan disampaikan dalam KKN RM oleh mahasiswa. Diantaranya tentang membangun ketahanan keluarga, kesehatan terutama KB dan tumbuhnya generasi cebol baik fisik maupun otak. Tak kalah pentingnya juga tentang Gerakan Gemar Membaca. 

Agus memaparkan semua pembiayaan KKN RM akan ditanggung oleh Kemenko PMK. Mahasiswa tinggal mengembangkan gagasan agar nilai-nilai Revolusi Mental seperti integritas, etos kerja dan gotong royong terdesiminasikan dengan baik kepada masyarakat tempat KKN. Program ini di inisiasi oleh Kemenko PMK bekerjasama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.  

Hadir dalam Rakor dan Penandatanganan MoU adalah Sekretaris Kemenko PMK, Rektor UIN Mataram Mutawally, Rektor IAIN Purwokerto Luthfi Hamidi, Kasi Kemahasiswaan Ruchman Basori, Kasi Pengabdian pada Masyarakat Direktorat PTKI Muhammad Aziz Hakim, serta 33 Pimpinan Perguruan Tinggi Umum Negeri dan PTKN. (p/ab)