Seluruh Infrastruktur Pendukung Asian Games Rampung Juni

By Admin

nusakini.com--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja mendukung kesuksesan perhelatan Asian Games 2018 yang sudah di depan mata. Dari 72 proyek venue dan infrastruktur pendukung, baik yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR maupun pemerintah daerah, secara keseluruhan progresnya telah mencapai 90%. Sebagian venue yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sendiri telah rampung dan diresmikan, antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Istora Senayan, dan Stadion Renang. 

Kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga se-Asia tersebut menjadi fokus bahasan dalam kunjungan asosiasi wartawan Korea Selatan (Journalists' Association of Korea/JAK) ke kantor Kementerian PUPR, pekan lalu.

Mereka  diterima oleh Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar yang mewakili Menteri PUPR dan didampingi oleh Pejabat Tinggi Madya lainnya. Delegasi dipimpin langsung oleh Presiden JAK Jung Sung Kyu dan didampingi oleh Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Teguh Santosa. 

Delegasi juga tertarik dengan dampak penyelenggaraan Asian Games terhadap perekonomian nasional. Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Asian Games 2018 memang sangat luas. Tidak hanya sebatas di bidang pembinaan olahraga nasional, tetapi juga dari sisi pembangunan infrastruktur, pariwisata, dan perekonomian. 

Salah satu kontribusi penyelenggaraan event berskala internasional adalah terhadap peningkatan kunjungan wisatawan. "Saat ini Indonesia juga menyiapkan pusat-pusat wisata bagi pengunjung yang datang untuk menyaksikan Asian Games. Hal ini tentunya akan berdampak pada perekonomian nasional," jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga. 

Kementerian PUPR sendiri tengah melakukan studi untuk melihat dampak ekonomi pembangunan infrastruktur Asian Games. "Kami memang sedang mempekerjakan konsultan untuk menghitung dampak pembangunan infrastruktur Asian Games terhadap ekonomi Indonesia," ungkap Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto. Menurutnya, pemanfaatan bangunan venue dan infrastruktur penunjang lainnya tidak berhenti saat event berakhir, melainkan berjangka panjang. 

Salah satu bangunan yang tengah dipersiapkan pemanfaatannya pasca Asian Games adalah Wisma Atlet Kemayoran. "Setelah Asian Games nanti selesai, bangunan akan dimanfaatkan sebagai hunian terjangkau, sebagian untuk pegawai Kementerian PUPR, dan sebagian lagi untuk umum," jelas Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin. "Nantinya akan menggunakan skema sewa," tambahnya. 

Dalam pertemuan ini, delegasi JAK juga menyampaikan sejumlah masukan mengenai kesiapan Asian Games, seperti kelancaran arus lalu lintas dan promosi acara. Hal ini mengingat Korea Selatan sendiri telah beberapa kali dipercaya sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional seperti Piala Dunia 2002 dan Asian Games 2014. (p/ab)