Sektor Khusus Masjidil Haram Siapkan Empat Pos Perlindungan Jemaah

By Admin

nusakini.com-- Wilayah kerja Daker Makkah mencakup sembilan sektor pemondokan dan satu sektor khusus (seksus) Masjidil Haram. Sesuai namanya, sektor khusus bertugas memberikan perlindungan jemaah haji Indonesi yang sedang berada di Masjidil Haram. Untuk memaksimalkan tugas tersebut, sektor khusus akan menyiapkan empat pos perlindungan jamaah. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Ali Nurokhim kepada tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah saat ditemui di kantornya, Jumat (12/08). Menurutnya, sektor khusus berkekuatan 21 personil, terdiri dari 15 aparat TNI/POLRI, 3 orang dari unsur mahasiswa, dan 3 orang dari unsur tenaga musiman (temus). 

"Kami akan bertugas di sekitar Masjidil Haram selama 24 jam sampai selesai rangkaian ibadah haji. Untuk memantau kegiatan jamaah haji, 21 orang personil ini akan digelar dalam empat pos," terang Ali Nurokhim. Seksus rencananya juga akan mendapat support dua tenaga medis dari tim kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah yang membutuhkan. 

Adapun keempat pos yang dimaksud Ali terdiri dari Pos Marwah, Pos Mataf, Pos Zamzam, dan Pos King Abdullah. Pos Marwah berada pada pintu keluar Marwah yang menjadi titik akhir jemaah saat melakukan Sai. "Pos ini akan memantau pergerakan jemaah yang datang dari dan pulang ke Terminal Syib Amir dan Bab Ali," terang Ali. 

Pos Mataf berada di areal Tawaf. Karena posisinya juga berada di sekitar sudut (rukun) Hajar Aswad, tempat operasi perlindungan ini disebut juga pos Hajar Aswad. "Pos ini akan memantau pergerakan jemaah yang sedang tawaf sekaligus mengarahkan jemaah setelah tawaf ke mas'a (tempat sai) sehingga mereka tidak perlu lagi mencari-cari jalan," tutur Ali. 

Pos ketiga berada di depan Tower Zamzam. Petugas sektor khusus yang ditempatkan pada pos ini akan memantau pergerakan jemaah yang datang dari terminal Jiyad dan Misfalah. Adapun pos keempat berada di sekitar areal Bab Malik Abdullah dan Dar et Tawhid. Petugas di pos ini akan memantau pergerakan jemaah haji Indonesia yang datang dari arah Jarwal. 

"Agar bisa bertugas selama 24 jam, petugas sektor khusus akan dibagi dalam dua shift. Sepuluh petugas bertugas di siang terbagi dalam empat pos. Sedang sepuluh lainnya akan bertugas malam," jelasnya. 

"Demikian akan berjalan secara bergiliran, baik dari sisi waktu maupun pos penugasan," tambahnya. Untuk memudahkan komunikasi, setiap petugas dibekali dengan alat komunikasi (bravo) di setiap pos perlindungannya. 

Selain keempat pos perlindungan di Masjidil Haram, sektor khusus juga telah menyiapkan kantor yang sekaligus diperntukan sebagai ruang transit bagi jemaah haji Indonesia yang membutuhkan bantuan. Kantor tersebut beralamat di Villa Hilton Tower 6 Nomor 640. Adapun nomor telepon yang bisa dihubungi jemaah saat membutuhkan bantuan di sekitar Masjidil Haram adalah +966 54 565 9064. 

"Sektor khusus juga akan menampung sementara jemaah yang ditemukan di Masjidil Haram dalam keadaan kurang sehat. Jemaah tersebut akan diberikan pertolongan pertama oleh tenaga medis yang ada di Sektor Khusus untuk selanjutnya di antar ke pemondokan," tutur Ali Nurokhim. 

Sebagai persiapan menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia pada 18 Agustus mendatang, Ali Nurokhim mengaku sudah melakukan orientasi lapangan dan gladi posko bersama seluruh personilnya. Selain untuk mengenal medan, gladi ini dimaksudkan agar seluruh tim memahami standar operasional prosedur kerjanya masing-masing.(p/ab)