nusakini.com - Internasional - Rusia sekali lagi menawarkan pemberian vaksin COVID-19 ke Korea Utara, di tengah laporan-laporan bahwa lockdown menyebabkan kelaparan ekstrim. 

• Klaim Bertanggung Jawab Terhadap Penembakan Massal di Moskow, Ini Info Tentang Kelompok ISIS-K
• Pemimpin Dunia Kompak Mengecam Penembakan Massal di Moskow
• Pilpres Rusia: Putin Kembali Digjaya
• AS Beri Tanda Tak Lagi Dukung Ukraina
• Russia akan Bangun Dua Reaktor Nuklir di Hongaria

Korea Utara sudah pernah menolak vaksin dan bantuan dari beberapa negara sebelumnya. Mereka lebih memilih untuk menutup perbatasan dan berusaha mengunci virus agar tidak masuk, namun penutupan ini mempengaruhi perdagangan dengan Cina. Korea Utara bergantung pada Cina untuk impor makanan, pupuk, dan bahan bakar.

Sebelumnya, Kim Jong Un mengakui negaranya sedang mengalami kekurangan makanan, dan menyebut situasi ini cukup "menegangkan". Ia membuat komentar ini pada bulan lalu dan memberitahu warganya agar bersiap-siap untuk "akibat yang sangat buruk".

Rusia sebelumnya pernah memberitahu Korea Utara bahwa tidak semua bisa bertahan dalam larangan yang terlalu kuat dan menyeluruh. Pada hari Rabu (7/7), Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyampaikan bahwa mereka telah menawarkan vaksin ke Korea Utara beberapa kali.

Ia juga berulang kali menawarkan bantuan untuk pemberian vaksin jika Korea Utara membutuhkannya.