nusakini.com - Internasional - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengekspresikan dukungannya terhadap usaha diplomasi Asia Tenggara untuk mengakhiri krisis politik di Myanmar.

• Klaim Bertanggung Jawab Terhadap Penembakan Massal di Moskow, Ini Info Tentang Kelompok ISIS-K
• Pemimpin Dunia Kompak Mengecam Penembakan Massal di Moskow
• Pilpres Rusia: Putin Kembali Digjaya
• Bank Dunia Proyeksi Ini Negara yang Bakal Merajai ASEAN, Bagaimana Indonesia?
• AS Beri Tanda Tak Lagi Dukung Ukraina

Dalam kunjungannya ke Jakarta, Lavrov menyatakan Lima Poin Konsensus yang disetujui oleh ASEAN harus menjadi basis resolusi situasi krisis di Myanmar. Kepada wartawan Lavrov menyampaikan bahwa ia sudah berhubungan dengan pemimpin Myanmar, dimana ia menyatakan dukungannya terhadap keputusan ASEAN.

Komentar Lavrov dianggap penting di tengah semakin mendalamnya hubungan Rusia dan militer Myanmar, walaupun negara-negara adidaya lain memberikan sanksi kepada Myanmar dan banyak pemimpin dunia melarang jual beli senjata kepada negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi juga berdiskusi dengan Levrov. Ia menekankan pentingnya lima poin konsensus ini, dimana poin-poin ini menuntut agar Myanmar segera mengakhiri kekerasan dan harus adanya dialog antara semua pihak. Retno juga meminta dukungan Rusia dalam implementasinya.

"Harus ada komitmen dari militer Myanmar untuk bekerja sama dengan anggota negara ASEAN," tegas Retno.