nusakini.com - Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab inginkan adanya perubahan dari nama gerakan  #2019GantiPresiden.

"Agar gerakan #2019GantiPresiden tidak boleh ada. Sudah waktunya gerakan #2019GantiPresiden untuk kita tingkatkan menjadi gerakan 2019 Prabowo Presiden Republik Indonesia," tutur Rizieq, melalui rekaman suara yang diterima dan dikonfirmasi oleh Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, Minggu (6/1/2019).

Rizieq kemudian mengajak semua pihak harus lebih bersemangat karena telah memasuki 2019. Perjuangan harus dilakukan bersama-sama demi perubahan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia.

• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Sengketa Pilpres 2024 Bakal Diputuskan MK Hari Ini
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran
• Masyarakat Penegak Konstitusi (MPK) : Masyarakat Jabodetabek Dirugikan 1,4 T Akibat Bansos Salah Sasaran Saat Pilpres

"Kita harus lebih bersemangat," ujar Rizieq.

Saat dikonfirmasi, Ketua PA 212 Slamet Maarif menegaskan bahwa rekaman tersebut memang berisi suara Rizieq. Dia mengatakan rekaman itu telah diputar pada Jumat lalu (4/1/2019).

"Ya, itu diputar saat 212 Award Jumat kemarin," kata Slamet.

Sebagai informasi, gerakan #2019GantiPresiden identik dengan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno. Mereka kerap meneriakkan tagar itu di berbagai kesempatan. 

Adapun orang yang dianggap sebagai pencetus gerakan #2019GantiPresiden adalah Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera, meski sebenarnya Mardani menganggap gerakan itu muncul di masyarakat secara alami. Tidak ada orang termasuk dirinya yang mencetuskan gerakan itu pertama kali. (s/ma)