Restoran Indonesia di Luar Negeri, Ujung Tombak Gastro Diplomacy Indonesia

By Abdi Satria


nusakini.com-Vasterås- Diplomasi budaya tidak terbatas hanya dilakukan melalui pertunjukan seni dan kelas bahasa, sajian kuliner pun dapat meningkatkan people to people connection. KBRI Stockholm lakukan pertemuan dengan para wirausahawan restoran Indonesia dalam rangka peningkatan sinergi kolaborasi antara perwakilan dan pelaku usaha Indonesia di Swedia.

Deni Halim, seorang diaspora Indonesia yang tinggal di Västerås membuka restoran yang menyajikan masakan Asia terutama makanan Indonesia. Restoran Deni menempati bangunan bersejarah Station yang telah berumur 120 tahun di kota Skinnskatteberg. Deni menyajikan buffé ayam rica-rica, telur balado, nasi goreng, sate Bali, dengan menu yang berganti-ganti tiap hari. 

Restoran yang baru dibuka pada masa pandemi ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat dengan pelanggan rata-rata 70 orang per hari. Disamping itu, untuk menu di malam hari disajikan berdasarkan pemesanan dengan menu pembuka terong dan telur balado dan krupuk. Menu utama yang disajikan antara lain sate madura, gado-gado, ayam sambal, soto makasar, dan penutup martabak manis dan dadar gulung. Menu makanan yang disajikan ditulis dalam bahasa Indonesia, namun penjelasan dalam bahasa Swedia. 

Gastro diplomacy merupakan cara strategis untuk memperkenalkan kuliner Indonesia serta meningkatkan produk makanan Indonesia ke Swedia. Pada saat ini di Swedia, terdapat tiga restoran Indonesia di Stockholm yaitu Erna Bistro, Jakarta, dan Warung. Satu di Gothenburg yaitu Sayur yang terbaru, serta Budha Rosteri Kaffe di Lycksele. Selain restoran, ada Indonesian Snacks And Bites yang berada di Stockholm yang menjual berbagai makanan Indonesia seperti bumbu instan, kerupuk, aneka sambal, mi instan, dan lain-lain.(p/ab)