Respon Keadaan Krisis, Insan Humas Dituntut Lebih Adaptif, Inovatif, dan Kolaboratif

By Admin


nusakini.com - Jakarta,– Sebagai upaya merespon krisis akibat dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah dan masyarakat dituntut untuk menjadi lebih adaptif, inovatif, dan kolaboratif. Demikian halnya insan hubungan masyarakat (humas) sebagai ujung tombak informasi pemerintah, hendaknya dapat lebih tanggap dan tangkas dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis.


"Seperti situasi krisis pandemi saat ini, insan humas perlu meningkatkan kemampuan responnya dalam mengatasi pandemi Covid-19 itu sendiri, maupun dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 terhadap profesi humas," ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin pada acara Konvensi Nasional Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Jum'at (4/11/2020).


Untuk itu, dalam mewujudkan profesi Humas yang adaptif, menurut Wapres diperlukan langkah-langkah inovatif melalui pemanfaatan teknologi digital, sehingga tercipta metode baru yang dapat mendorong kinerja dan fungsi kehumasan menjadi lebih baik. 


"Sekarang ini, dengan adanya pengembangan teknologi digital seperti kecerdasan artifisial serta alat-alat analisis digital lainnya, para profesional humas dimungkinkan untuk melakukan pemantauan yang lebih awal untuk memitigasi krisis kehumasan yang akan datang," paparnya.


Dengan demikian, lanjut Wapres, respon insan humas dalam menghadapi situasi krisis menjadi lebih terukur dan dampak yang diproyeksikan juga dapat diatasi secara maksimal. Namun di sisi lain, tercipta ruang digital baru yang dapat menjadi ruang kreasi baru bagi insan humas untuk mendorong peningkatan reputasi dan citra positif bagi para institusi swasta maupun badan pemerintahan. 


“Ruang-ruang digital juga memberikan lebih banyak potensi inovasi yang dapat dimanfaatkan para profesional kehumasan untuk mempertahankan relevansi serta pengaruh institusi-institusi ini di era global," ujarnya.


Lebih lanjut Wapres mengatakan, kerja kolaboratif juga sangat diperlukan untuk menjawab perubahan yang terjadi, utamanya dalam mendukung mewujudkan sinergitas antara organisasi, baik pemerintah maupun swasta.


"Apabila selama ini rekan-rekan PERHUMAS lebih berfokus membangun komunikasi dengan organisasi serumpun, maka ke depan diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi dengan organisasi lintas sektor guna menjawab perubahan dan tantangan yang ada," pintanya.


Dengan menjadi insan humas yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif, Wapres meyakini bahwa citra dan reputasi positif kehumasan akan terbangun karena kemampuannya merespon isu-isu sosial dengan baik. Oleh karena itu, Wapres mengharapkan terciptanya kolaborasi tanpa henti di antara para insan humas untuk memastikan pengembangan citra, reputasi, dan etika institusi, maupun citra bangsa Indonesia secara lebih luas.


"Untuk itu, saya berpesan agar PERHUMAS dapat terus mengokohkan komitmen untuk dapat terus meningkatkan kemampuan insan humas Indonesia, memperdalam pengetahuan masyarkat terkait kehumasan, serta menguatkan komunikasi dan kolaborasi antar anggota maupun masyarakat luas," pungkasnya. (EP/AF-KIP)